SAMPIT – Di tengah pandemi Covid-19, Radar Sampit kembali berbagi. Kali ini yang jadi sasaran pemberian bantuan dari kalangan jurnalis yang tergabung di PWI Kotim. Selain jurnalis, warga lain dengan jumlah terbatas juga akan mendapat bantuan yang sama.
Puluhan karung beras kualitas premium isi lima kilogram dibagikan kepada wartawan. Pandemi Covid-19 juga membuat wartawan terkenda dampaknya.
Penyerahan beras dilakukan Direktur Radar Sampit Siti Fauziah didampingi Pemimpin Redaksi Gunawan kepada Ketua PWI Kotim Andri Rizky Agustian.
”Radar Sampit bekerja sama dengan salah satu mitra kembali melakukan bakti sosial untuk membantu warga yang perekonomiannya terdampak Covid-19. Bantuan berupa penyaluran ratusan karung beras kualitas premium. Selain disalurkan untuk buruh harian lepas, beras tersebut juga diberikan untuk rekan sesama jurnalis. Khususnya yang tergabung di organisasi PWI Kotim,” kata Fauziah, Selasa (16/6).
Menurutnya, dalam kondisi wabah seperti sekarang, awak media juga ikut terpukul. Karena itu, sangat wajar mereka menjadi salah satu tujuan dari program sosial. Apalagi jurnalis juga berjibaku di lapangan yang notabene rentan penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Radar Sampit Gunawan mengatakan, kegiatan Radar Sampit Peduli itu merupakan program yang mereka rancang sebelumnya. Kegiatan sosial itu bisa terlaksana karena dukungan dari tokoh masyarakat yang juga mitra Radar Sampit, yakni Ugun, salah satu tokoh masyarakat asal Parenggean.
”Kami juga mengucapkan terima kasih atas sebagian dukungan dari mitra Radar Sampit yang sudah membantu, sehingga program ini bisa berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
Sementara itu, Ugun mendukung eksistensi kalangan media dan jurnalis di Kotim. Pasalnya, salah satu pilar dari kemajuan daerah adalah dari kalangan pers yang bebas dan tidak memihak.
”Kami selalu dukung media dan kawan-kawan wartawan, karena kami menyadari wartawan menjadi salah satu agen perubahan untuk daerah ini. Maju atau mundurnya daerah ini tidak lepas dari peran dari jurnalis yang bebas dan netralitas,” tandasnya. (ang/ign)