SAMPIT - Kemunculan beruang madu meresahkan sejumlah masyarakat Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pasalnya, hewan tersebut merusak tanaman milik warga.
Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pos Jaga Sampit Muriansayah menerima laporan gangguan beruang madu dari salah satu warga bernama Yustinus.
”Beruang madu muncul tepat dari arah belakang rumahnya,” Kata Muriansyah, Jumat (10/7).
Beruang tersebut merusak tanaman kelapa dan buah nangka yang telah dirawat sejak lama dan tinggal menunggu panen. Peristiwa ini telah berulang kali dialami Yustinus setiap masuk musim kemarau sejak 2019.
Menindaklanjuti laporan tersebut, BKSDA akan memasang jebakan untuk menangkap beruang. Selain itu, BKSDA juga khawatir hewan itu akan menyerang manusia.
”Ada tiga laporan yang kami terima, kasusnya sama, hanya lokasinya saja berbeda. Di Desa Selunuk dan Bangkal Kabupatem Seruyan, dan Desa Sebabi Kabupaten Kotim. Kami masih menangani laporan ini,” tandasnya.
Dirinya mengimbau warga yang tinggal di dekat semak belukar, jangan membuang sampah sembarangan karena dapat mengundang satwa liar, salah satunya beruang. (sir/yit)
Dok.FAHRY/RADAR SAMPIT
AWAS: Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah memasang perangkap beruang di wilayah Kecamatan Baamang, Sampit.
Beruang Acak-Acak Kebun Warga
SAMPIT - Kemunculan beruang madu meresahkan sejumlah masyarakat Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Pasalnya, hewan tersebut merusak tanaman milik warga.
Komandan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pos Jaga Sampit Muriansayah menerima laporan gangguan beruang madu dari salah satu warga bernama Yustinus.
”Beruang madu muncul tepat dari arah belakang rumahnya,” Kata Muriansyah, Jumat (10/7).
Beruang tersebut merusak tanaman kelapa dan buah nangka yang telah dirawat sejak lama dan tinggal menunggu panen. Peristiwa ini telah berulang kali dialami Yustinus setiap masuk musim kemarau sejak 2019.
Menindaklanjuti laporan tersebut, BKSDA akan memasang jebakan untuk menangkap beruang. Selain itu, BKSDA juga khawatir hewan itu akan menyerang manusia.
”Ada tiga laporan yang kami terima, kasusnya sama, hanya lokasinya saja berbeda. Di Desa Selunuk dan Bangkal Kabupatem Seruyan, dan Desa Sebabi Kabupaten Kotim. Kami masih menangani laporan ini,” tandasnya.
Dirinya mengimbau warga yang tinggal di dekat semak belukar, jangan membuang sampah sembarangan karena dapat mengundang satwa liar, salah satunya beruang. (sir/yit)