”Kami sudah seoptimal mungkin melakukan pemeriksaan dan pengawasan ketat. Walaupun masih ada saja kekurangan. Saya berharap pemerintah bisa mengoreksi kekurangan dari segi pemeriksaan dan pengawasan kami di Bandara,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Kotim Susilo mengatakan, rencama penutupan sementara rute penerbangan harus melibatkan semua stakeholder terkait. Pasalnya, dunia usaha pasti akan menjerit dan dampak yang dihadapi sangat luar biasa.
Menurut Susilo, saat ini investor sudah mulai berdatangan ke Kota Sampit. Namun, dengan adanya rencana penutupan akses penerbangan, membuat mereka berpikir ulang untuk berinvestasi di Kotim.
Dia menambahkan, aturan dan semua kebijakan Pemkab Kotim untuk menekan penyebaran Covid-19 sudah sangat baik. Namun, bahwa penyebaran Covid-19 tidak hanya diawasi dari transportasi udara saja, tetapi diperlukan pengawasan dari pintu masuk transportasi darat dan laut.
”Jadi, semua ini tidak bisa dilihat dari penyebab transportasi udara saja, tetapi dampak penyebaran juga sangat berpotensi terjadi di jalur darat dan laut. Semua harus dikaji dengan baik tanpa harus merugikan banyak pihak yang harus dikorbankan,” ujarnya.
Susilo mengatakan, sebagian besar roda pergerakan ekonomi diperoleh dari para pengusaha dan pihak swasta. ”Memang semua pemangku kebijakan ada di tangan pemerintah. Tetapi, pihak swasta dan dunia usaha sangat memberi dampak yang besar bagi roda perekonomian di Kotim. Apalagi saat ini pengusaha sudah menjerit kesulitan terdampak Covid-19. Jadi, jangan lagi ditambah hal-hal yang malah membuat bingung pengusaha,” tuturnya.