SAMPIT – Kerusakan jalan di jalur lingkar selatan Kota Sampit sudah sangat parah. Sepanjang 2,1 kilometer ruas itu banyak terdapat kubangan yang membahayakan apabila dilintasi, terutama bagi kendaraan besar seperti truk. Pasalnya, dalam kubangan berkisar antara 10-50 cm.
”Kerusakan jalur lingkar selatan ini sangat tidak memungkinkan dilintasi angkutan berat. Kalau dipaksakan rawan kecelakaan lalu lintas dan membahayakan pengemudi serta pengendara yang lain,” kata Agus Sunoto, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kotim.
Saat pemantauan jalur tersebut, Agus mengaku sempat terjebak dalam kubangan yang cukup dalam. Menyebabkan ban belakang mobilnya ambles. ”Padahal sudah membawa mobil gardan dua. Dicoba terus didorong dan digas maksimal, akhirnya berhasil keluar dari kubangan. Kalau mobil seperti Avanza, sangat tidak aman lewat sini," katanya.
Saat pemantauan ruas itu, lanjutnya, ada sejumlah kendaraan angkutan berat yang melintas. ”Saya yakin tak ada sopir truk angkutan berat yang berani lewat sini. Sopir berani melintas kalau lagi tak bawa muatan. Kalau bawa muatan terpaksa lewat jalan kota," ujarnya.
Agus berharap perbaikan jalan dapat menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Kalteng, sehingga sopir angkutan berat tak lagi melewati jalan perkotaan. ”Jalan ini kewenangan provinsi. Kami berharap Dinas PUPR Kalteng dapat memprioritaskan perbaikan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Dishub bersama Dinas PUPR Kotim serta Satlantas Polres Kotim akan menggelar rapat dalam waktu dekat ini menyikapi kerusakan jalan tersebut.
”Saya sering mendengar keluhan jalan perkotaan di Sampit bertambah rusak karena kendaraan angkutan berat. Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Melarang tanpa solusi juga tidak mungkin, sehingga kami sangat berharap pemerintah provinsi dapat menganggarkan perbaikan jalan di tahun 2021, khususnya untuk jalur lingkar selatan yang menjadi jalur lintas perekonomian masyarakat Kotim," tandasnya. (hgn/ign)