SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Jumat, 13 Mei 2016 12:40
Belum Ramadan, Gepeng Sudah Bikin Pusing Petugas Satpol PP
Ilustrasi (ISTIMEWA)

SAMPIT-  Belum Ramadan, gelandangan dan pengemis sudah banyak di Kota Sampit. Petugas terkait pun dibuat pusing. Sehingga, sepertinya  harus bekerja ekstra menertibkan gepeng saat momentum bulan suci Ramadan kali ini.

 ”Kami dengar-dengar sudah banyak gepeng yang berkeliaran. Gepeng-gepeng ini kelihatannya sudah terorganisir. Kami sulit untuk menemukan dalang dari para gepeng ini, karena setiap gepeng yang kami tangkap tidak mau mengaku kalau ada orang lain di belakang mereka, kata Kepala Satpol PP Kotawaringin Timur Rihel, Kamis (12/5).

Rihel mengatakan, pihaknya dituntut bekerja keras dalam menangani masalah sosial ini. Kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kotim. Namun tidak menutup kemungkinan Satpol PP bisa bergerak sendiri, mengingat kondisi di lapangan.

”Biasanya tempat yang sering dilakukan razia malam hari. Contoh di taman kota, samping Gedung Olahraga (GOR), dan di sekitar Jalan H Juanda, khususnya  pertigaan MT Haryono jalan Ir Juanda. Kalau siang biasanya di pasar-pasar, seperti pasar keramat, pasar sejumput, dan lain-lain,” jelasnya.

Kendalanya, ada beberapa gepeng yang sulit ditertibkan. Sebab sering berpindah untuk meminta-minta. Kendati demikian, petugas tetap berupaya bergerak lebih cepat dengan meminta bantuan kepada masyarakat.

Setelah ditangkap, biasanya para gepeng akan disuruh membuat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. Namun sebelumnya harus didata, sehingga jika tertangkap lagi petugas akan tahu. Jika gepeng yang berasal dari luar daerah akan dipulangkan ke daerah asalnya.

”Sebenarnya kami ada dana yang disalurkan dari DPKAD untuk mengurus pemulangan gepeng-gepeng itu, tapi dana yang dikeluar lebih besar dari yang didapat. Untuk biaya tiket dan uang makan satu orang dewasa saja sekitar Rp 500 ribu hingga Rp  700 ribu. Hal ini malah memanjakan mereka saja.  Dan untuk mencairkan dana dari DPKAD ini membutuhkan proses yang panjang dan cukup lama. Maka dari itu biasanya kalau razia yang kami lakukan sendiri tidak menggunakan uang dari pemerintah,” ujarnya. (rm-73/oes)

 


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers