Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat, adanya kenaikan harga sejumlah komoditas pada kelompok bahan makanan, yang berpengaruh terhadap tingkat inflasi di bulan Januari kemarin. Inflasi Kalteng pada bulan kemarin menyentuh 0,16 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,43. Hal tersebut berdasarkan perhitungan inflasi dua kota acuan, yakni Palangka Raya yang inflasi sebesar 0,62 persen dan Sampit 0,58 persen.
“Indeksnya (penyeban inflasi, Red) dari kelompok makanan, seperti beras, minyak goreng dan ada juga bahan bakar rumah tangga dan telur ayam ras,” kata Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, Rabu (2/2). Diakuinya, perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Palangka Raya pada pada awal tahun kemarin secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Di saat yang bersamaan terlihat ada sedikit kenaikan permintaan masyarakat terhadap sejumlah komoditas tersebut, sehingga andilnya terhadap inflasi cukup terlihat.
Namun demikian lanjut Eko, hal tersebut dapat sedikit terkendali karena ada beberapa komoditas makanan yang mengalami penurunan. Penurunan tersebut tentunya turut memperlambat laju inflasi Kota Palangka Raya. “Ada penurunan pada komoditas sawi hijau, cabai rawit, bayam, daging ayam ras, cabai merah, kangkung, biaya administrasi transfer uang, dan ikan gabus,” ucapnya. Begitu juga di Kota Sampit, perkembangan harga pada bulan Januari lalu yang cenderung mengalami kenaikan harga dua komoditas tersebut menjadi penyebab inflasi. Tidak jauh berbeda dengan Kota Palangka Raya, adanya kenaikan pada komoditas beras dan minyak goreng menjadi salah satu penicu inflasi di Kota Sampit.“Hanya saja kenaikan itu tidak berpengaruh besar, mengingat komoditas lain mengalami penurunan. Sehingga ada pengendaliannya, dan inflasi tidak terlalu tinggi angkanya,” tandas Eko.(sho/gus)