SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 25 Mei 2016 17:23
Tragis, Dua Orang Kompak Akhiri Hidup dalam Sehari
Ilustrasi (ISTIMEWA)

PALANGKA RAYA – Hanya dalam waktu satu hari, Selasa (24/5), Kota Palangka Raya diguncang dua kasus bunuh diri. Dua orang yang bunuh diri di lokasi berbeda itu nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Mereka adalah Kornelius Dese (50) dan Geri Gusmawan (21).

Informasi yang dihimpun Radar Palangka, Geri Gusmawan, warga Jalan Batu Benama, Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya itu menjerat lehernya dengan tali nilon di atas pohon di belakang rumah orangtuanya, sekitar pukul 07. 00 WIB.

Kapolsek Bukit Batu Iptu Angga Yuli Hermanto melalui Kanit Reskrim Ipda Beta Rahail mengatakan, tubuh almarhum saat ditemukan sudah dalam keadaan tergantung dan meninggal di tempat kejadian perkara (TKP).

”Geri ditemukan pertama kali ayahnya, Anyang Inga (52). Almarhum menggunakan tali nilon warna hijau dan dijeratkan di atas pohon,” kata Beta Rahail.

Rahail menuturkan, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Motif bunuh diri itu belum diketahui. Beberapa saksi telah dimintai keterangan, tetapi belum bisa menyimpulkan motif bunuh diri pria yang tidak memiliki perkerjaan tetap itu.

Pihaknya berencana memanggil ayah almarhum untuk mengetahui penyebab aksi nekat Geri. ”Kita akan panggil keluarga biar tahu apa motifnya,” tuturnya.

Sementara itu, kasus bunuh diri lainnya terjadi di Jalan Dayak Permai, Kompleks Jalan Mahir Mahar. Kornelius Dese mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di sebuah rumah kosong.

Pria yang telah memiliki dua cucu itu gantung diri di pintu tengah, menggunakan seulas tali bekas jemuran baju. Sumber kepolisian menyebutkan, dalam seminggu terakhir, Kornelius sering mengeluh sakit perut yang tak kunjung sembuh. Pria itu kemudian stres dengan penyakit Hepatitis yang sudah diderita selama 10 tahun.

Derita itu diungkapkan Kornelius melalui secarik kertas. Dia menuliskan, ”Tidak dapat aku menahan sakit perut, aku di tempat Peri”. Kertas itu ditemukan anak Kornelius. Sang anak pun langsung mendatangi bangunan kosong milik Peri yang letaknya di samping kanan rumah. Saat itu Kornelius sudah tergantung.

Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Erwin Situmorang mengatakan, petugas telah melakukan olah TKP serta mengumpulkan bahan keterangan dari saksi. Konelius diduga bunuh diri karena tak kuat menahan sakit dari penyakit yang dia derita selama 10 tahun.

”Kita juga sudah memeriksa dari medis dan tidak ada tanda kekerasan atau pukulan benda tumpul pada tubuh almarhum,” kata Erwin.

Stevanus, adik Kornelius mengatakan, almarhum memang menderita sakit maag kronis sejak 10 tahun lalu. Bahkan, saat penyakit itu datang, Dese terlihat tak kuasa menahan sakit selama dua atau tiga hari.

”Padahal hari ini mau dibawa ke RSUD Doris Sylvanus dan ini lagi ngurus BPJS, tetapi almarhum malah berbuat nekat,” katanya.

Dalam tiga tahun belakangan ini, lanjutnya, Kornelius menjalani perawatan jalan. Namun, penyakit itu tak kunjung sembuh, meski berbagai obat telah diberikan. ”Kami sudah berusaha, tetapi inilah takdir Tuhan,” pungkasnya. (daq/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers