KASONGAN - Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan kembali meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas pengelolaan keuangan daerah tahun anggaran 2015. WTP kali ini merupakan pencapaian ketiga secara berturut-turut sejak 2013.
"WTP kali ini terasa sangat spesial karena tidak ada catatan sama sekali, atau bisa dikatakan sempurna," ujar Wakil Bupati Katingan Sakariyas kepada wartawan, Selasa (14/6).
Atas capaian tersebut, Sakariyas mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak dijajaran Pemkab Katingan yang telah menyajikan laporan pertanggungjawaban keuangan dengan baik.
"Ini merupakan hasil kerja kita semua. Semua punya andil atas opini WTP, terutama seluruh SKPD. Hasil yang dicapai ini berkat kerja keras SKPD dalam pengelolaan keuangan. Terimakasih kepada seluruh SKPD termasuk kecamatan karena bisa menyajikan laporan keuangan yang benar dan baik. Juga kepada asisten tiga, inspektorat, bagian akuntansi dan perbendaharaan," ucapnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Kendati demikian, atas raihan opini WTP tersebut Pemda Katingan sebenarnya mempunyai beban yang cukup berat yakni bagaimana cara mempertahankan predikat tersebut ke depannya.
"Dengan memperoleh opini WTP itu beban semakin bertambah berat. Sehingga, SKPD dituntut agar bisa mempersiapkan diri dalam mengelola keuangan dengan baik dan benar," pintanya.
Sementara itu, Sekda Nikodemus menambahkan atas raihan opini WTP tersebut, Pemkab Katingan akan mendapatkan dana insentif dari pusat yang diyakini nilainya akan lebih besar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 2 miliar dan 2014 sebesar Rp 5 miliar. Dana tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan.
"Pengelolaan keuangan daerah dan administrasi pemerintahan memang harus tertib makanya perlu opini WTP. Karena uang negara satu sen pun harus dilaporkan penggunaannya dan harus jelas dimanfaatkan untuk hasil yang jelas. Kalau tidak bermanfaat maka pengelolaan keuangan seperti itu tidak memenuhi asas pengelolaan keuangan yang benar," jelasnya. (agg/yit)