SAMPIT – Hanya berselang sehari, sejumlah warga Kota Sampit kembali geger oleh amukan api. Kali ini kediaman Hoirul Anwar (29) yang hangus jadi arang. Api membakar habis tempat tinggalnya di Jalan Pepaya, RT 12 RW 05 Nomor 33, Kecamatan MB Ketapang, Minggu (26/6).
Kebakaran ketiga yang terjadi dalam dua hari terakhir tersebut terjadi begitu cepat. Hanya dalam waktu 15 menit, api sudah membesar dan menghanguskan seluruh bangunan yang disewa Hoirul dari Iis Indryani yang terbuat dari kayu tersebut. Api diduga berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan saat Hoirul memasak air.
Kepala UPTB Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sampit Sunardi mengatakan, kebakaran berhasil dikendalikan agar tidak merembet ke rumah lainnya. Waktu yang mereka miliki tidak banyak hingga api berhasil dipadamkan.
”Pukul 08.30 WIB api sudah padam. Sedikit saja terlambat, api bisa merembet. Saat itu ada angin dan bagian jendela rumah bertingkat di samping rumah terbakar sudah terkena jilatan api. Jadi, kami upayakan pencegahan agar tidak merembet ke rumah lainnya,” kata Sunardi.
Dari hasil pemeriksaan petugas Damkar, api diduga berasal dari sebuah kompor gas yang lupa dimatikan saat sedang memasak. Di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan panci yang berlubang akibat panas api kompor gas. Api yang masih menyala membesar hingga membakar dinding dapur.
”Api dari kompor gas elpiji. Ketika lagi memasak air, ditinggal keluar (rumah). Panci untuk memasak sampai berlubang karena kepanasan. Saat (korban) ditanya, katanya lupa mematikan kompor gas ketika memasak air, mengira sudah dimatikan,” tuturnya.
Sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran beranggotakan dua regu petugas pemadam diterjunkan ke lokasi kejadian. Petugas pemadam yang berusaha memadamkan api berupaya menjauhkan tabung gas agar tidak meledak.
---------- SPLIT TEXT ----------
”Ada dua tabung gas elpiji yang ditemukan, sisanya ada tiga kompor. Tidak ada tabung gas yang meledak. Sempat didingankan dengan air yang disemprotkan dari selang,” tambahnya.
Sementara itu, aparat kepolisian yang langsung mengamankan TKP belum bisa menyimpulkan penyebab pasti kebakaran. ”Bangunan 30 tahun yang lalu dengan bahan kayu dan sangat rapuh jadi mudah terbakar. Dugaan sementara korsleting listrik,” kata Kapolsek Ketapang Kompol Rio Alexander Panelewen.
Menurutnya, berdasarkan keterangan saksi, kabel di bagian dinding dapur rumah tersebut terbakar. Hasil pengecekan aparat, kabel itu hangus. Polisi juga menduga api bisa dipicu dari kompor gas. ”Dugaan kedua api dari kompor gas. Saat sedang memasak, api kompor tidak terkendali dan menyambar dinding dapur dari bahan kayu,” katanya.
Saat kebakaran terjadi, Hoirul bersama karyawannya yang bekerja sebagai pedagang makanan, sudah berupaya melakukan pemadaman dengan menyiram api menggunakan air dari ember, namun sia-sia.
Tidak banyak barang Hoirul yang bisa diselamatkan. ”Kerugian yang dialami sekitar 100 juta rupiah. Tidak banyak yang bisa diselamatkan. Kulkas, TV, dan lemari sempat dikeluarkan, sisanya habis terbakar,” katanya. (mir/ign)