Nasib H Betung (65) sungguh tragis. Warga Jalan Mangkuraya, Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya tersebut, ditemukan tewas. Mayatnya mengapung di Sungai Sebangau, Sabtu (25/6). Sebelumnya, dia sempat menghilang selama tiga hari tanpa kabar apa pun.
===
Efendi (40) tak menyangka acara mancingnya sore itu bakal menghebohkan. Dari rumah pria itu berniat pergi memancing ikan menggunakan perahu menyusuri Sungai Sebangau. Saat dalam perjalanan mencari ikan itulah, dia melihat tubuh Haji Betung mengapung di sungai, tak bernyawa. Disertai aroma busuk yang menyengat.
Efendi panik. Dia menghubungi Abdullah, rekannya, untuk melihat mayat tersebut. Keduanya kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Sabangau. Kabar itu langsung menjadi viral. Warga setempat geger. Pasalnya, Haji Betung dikenal sebagai tokoh masyarakat setempat.
H Betung dikenal gemar memancing. Namun, beberapa hari belakangan dia dikabarkan sedang sakit. Di tubuhnya tidak ada tanda kekerasan. Anggota Polsek Sabangau bersama masyarakat sudah mendatangi TKP dan membawa jenazah ke rumah korban.
Informasi yang dihimpun, tiga hari sebelumnya Haji Betung berangkat dari rumah menjelang siang menggunakan kelotok. Meskipun sakit, dia memaksakan diri mencari ikan. Diduga penyakitnya kambuh. Pak Haji yang tak kuat menahan rasa sakit, terjatuh ke sungai dan tenggelam, sampai akhirnya ditemukan tewas.
Abdullah menuturkan, Haji Betung sudah beberapa hari terakhir tidak terlihat. ”Tidak ada yang tahu keberadaan almarhum hingga akhirnya ditemukan oleh Efendi dalam keadaan mengapung. Almarhum memang sedang sakit dan hobby memancing,” ucapnya saat dimintai keterangan petugas kepolisian.
Kapolsek Sebangau Ipda Aris Suprianto, Sabtu (26/6), menjelaskan, jenazah almarhum ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di dekat kelotok milik Efendi. Dari pemeriksaan awal di TKP maupun saat di rumah, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh Haji Betung.
Menurut Aris, pihak keluarga meminta tidak dilakukan visum dan sudah ikhlas atas kepergian almarhum, meski secara tragis. ”Sudah kami tangani dan periksa beberapa saksi, tetapi keluarga meminta agar jenazah korban tidak divisum dan menerima kejadian tersebut sebagai suatu musibah,” tandasnya. (daq/ign)