SAMPIT – Tindakan Bupati Kotim H Supian Hadi yang menegur dan memarahi pedagang lantaran sampah berserakan pada Selasa (5/7) malam lalu dinilai salah kaprah. Pemkab seharusnya menyiapkan tempat penampungan sampah yang memadai.
”Salah dia (bupati, Red) marah-marah seperti itu. Harusnya pemerintah siapkan penampungan yang memadai. Jika sudah disediakan sampah tetap dibuang sembarangan, baru salahkan masyarakat,” kata pengamat hukum dan politik di Kotim Sugi Santosa, akhir pekan lalu.
Sugi juga mempertanyakan anggaran pengadaan tong sampah selama ini, sehingga di sudut Kota Sampit sulit ditemukan tempat penampungan sampah. Dia meminta bupati memantau seluruh wilayah Sampit yang minim TPS. ”Tidak sebanding dapat adipura, tapi mengelola sampah saja tidak bisa,” kata pria yang berprofesi sebagai pengacara itu.
BACA JUGA: WAH!!! Bupati "Semprot" Pedagang, Ada Apa?
Menurut Sugi, harusnya Kotim bisa melihat contoh kota di negara tetangga, Singapura. DI kota itu, fasilitas pembuangan sampah disediakan di banyak tempat agar masyarakat yang ingin membuang sampah tidak kesulitan.
”Nah, kalau fasilitas sampah bisa disiapkan seperti Singapura, baru bupati bisa marah-marah pada pedagang atau masyarakat kalau buangnya sembarangan,” tegasnya.
Di Sampit, lanjut Sugi, sangat minim tempat penampungan sampah. Jumlahnya tidak sebanding dengan banyaknya sampah yang dibuang masyarakat, sehingga tidak jarang terlihat sampah yang menumpuk, terutama setelah Lebaran. (co/ign)