SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kotim Dadang H Syamsu mengungkapkan, dalam masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ini masih banyak keluhan dari orang tua murid. Menurutnya keluhan terutama soal regitrasi ulang dari para siswa yang dibebankan biaya yang tidak sedikit. Karena itu dia mendesak kepada lembaga melalui Komisi III untuk memanggil Dinas Pendidikan, Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan Kotim, untuk membahas hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Saya secara pribadi paling banyak mendapatkan laporan warga masyarakat terkait biaya daftar ulang murid baru. Di sini bahkan ada biaya yang mencapai jutaan rupiah dan itu sepertinya urusan wajib, jadi yang gak mampu bayar gak bisa sekolah,”ungkap politikus PAN ini.
Dadang juga mengaku, sudah mengkomunikasikan persoalan itu kepada pimpinan DPRD Kotim, dan hal itu disepakati untuk dibahas dan dikoordinasikan melalui forum rapat dengar pendapat. Pihak yang dipanggil lanjutnya, termausk sekolah yang dianggap bermasalah dan diadukan.
”Iya bagi yang mampu bayar berjuta-juta tidak masalah. Tapi bagaimana bagi yang tidak mampu? Hal ini yang sering disampaikan kepada saya,” tandasnya.
Bahkan tambah Dadang, ada salah satu persoalan yakni kepada murid juga diminta sumbangan untuk membangun fasilitas sekolah berupa lapangan olah raga. Padahal tegasnya, fasilitas itu tanggung jawab dari pemerintah.
“Memang sih katanya sukarela, tetapi anak yang sekolah disitu akan minder jika tidak memberikan sumbangan. Contohnya ini untuk membangun fasilitas olah raga. Hal-hal semacam ini yang terus kita tekankan, dan kasus ini juga disampaikan Ketua DPRD kepada kami bahwa banyak pengaduan kepada dirinya dan kasusnya juga serupa,”pungkas Dadang. (ang/gus)