PANGKALAN BANTENG – Eko Sanjaya Putra (19), warga Gang Lombok, RT 5 RW 1, Desa Amin Jaya, Kecamatan Pangkalan Banteng, ditemukan tewas gantung diri di dalam kamarnya, Senin (25/7) sore.Peristiwa tersebut pertama kali diketahui adiknya Toni (15). Mengetahui kakaknya gantung diri, Toni pun histeris seraya minta tolong.
Toni shock. Sementara para tetangga langsung datang dan menurunkan tubuh Sanjaya yang menggantung dengan kain batik milik orang tuanya.
Salah seorang kerabat korban, Saerun, menuturkan bahwa Toni mendatanginya dengan wajah ketakutan. Dia memberitahukan bahwa kakaknya gantung diri di salah satu sudut kamar, tepat di belakang pintu rumah beratap seng itu.
”Saya datang kondisi Eko sepertinya sudah meninggal karena lidahnya menjulur,” ujarnya.
Bingung dengan kondisi yang ada, Saerun dan juga para tetangga langsung menurunkan tubuh anak pasangan Sahlan dan Samsiah itu.
”Adiknya tadi minta langsung diturunkan, kita bingung juga. Akhirnya kita turunkan dan warga lain melapor ke polsek,” katanya.
Sanjaya diduga tewas dengan kain batik yang disambung disambung dan didikatkan ke salah satu bagian tiang penyangga atap di salah satu sudut kamar biasa ditempatinya untuk beristirahat tiap kali pulang dari lokasi tambang yang di kawasan Tumbang Turun.
Pengamatan koran ini, selain lidah menjulur, di bagian leher korban terlihat jelas lebam memar melingkar bekas jeratan yang diduga berasal dari kain batik yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya.
Kapolsek Pangkalan Banteng Ipda Imam Sahrofi yang ditemui di lokasi kejadian menduga Sanjaya tewas gantung diri. Namun pihaknya belum bisa mengetahui motif dari tindakan korban. Ibu korban, Samsiah, berada di rumah orang tuanya kawasan Gantung Pengayuh, Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan, sehingga belum bisa dimintai keterangan.
"Korban diduga kuat bunuh diri, tapi kita belum tahu motifnya. Karena ibu korban belum bisa dimintai keterangan. Sedangkan sang ayah saat ini masih dalam perjalanan, dan diperkirakan tiba sekitar pukul 01.00 WIB dini hari nanti,” katanya.
Kapolsek juga menjelaskan, korban diketahui pulang dari tempatnya bekerja sebagai penambang emas pada Sabtu (23/7). Korban juga tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
”Adik serta kerabat korban tidak curiga sedikitpun karena sikap dan tingkah laku korban tidak ada kejanggalan hingga akhirnya hari ini (kemarin) ditemukan tewas,” pungkasnya.(sla/yit)