SAMPIT – Peternak ayam lokal di Kotim mengeluhkan minimnya perhatian pemkab terhadap ternak ayam. Selama ini peternak bertahan secara mandiri. Persaingan harga dan gempuran pasokan ayam dari luar daerah juga kerap membuat rugi peternak.
”Kami berupaya mengembangkan peternakan dengan upaya sendiri. Perhatian pemerintah sangat minim. Baik dalam membantu suplai bibit, pakan, dan keperluan lain. Kami berupaya mandiri untuk melakukan hal ini, tidak ada subsidi atau program yang dapat membantu kami,” kata Ancah, Minggu (31/7).
Selama ini, lanjutnya, ayam dari peternak lokal juga harus bersaing dengan ayam dari wilayah Banjarmasin, yang secara produksi dikelola pabrik bukan peternak lokal. Jika ada program dari pemerintah yang dapat membantu peternak, hal tersebut diyakini dapat meningkatkan hasil ternak.
”Persaingan harga di pasaran juga sering membuat kami mengalami kerugian. Kami, para peternak ayam lokal sangat mengharapkan ada trobosan dan program dari pemerintah,” ujarnya.
Kondisi ekonomi yang lesu, ditambah hasil bumi yang sudah tidak dapat diandalkan, lanjutnya, beternak menjadi salah satu sektor ekonomi yang masih dapat menopang ekonomi dan diupayakan menjadi sumber pendapatan. (dc/ign)