SAMPIT- Di tahun 90-an, nama pemain film Vijai kerap menghiasi layar televisi. Terutama film-film India. Nah Vijai ini beda, dia ada di Sampit, Kotawaringin Timur. Kehidupan nyatanya justru mirip film India. Asyik-asyik pacaran malah diciduk polisi.
Muhammad Vijai Ardiansyah alias Vijai, buronan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Dia dibekuk Unit Reskrim Polsek Baamang, Sabtu (6/8) malam.
Vijai diringkus di Jalan MT Haryono Barat, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sampit, Sabtu (6/8) malam sekira pukul 21.00 WIB.
Vijai pelaku curanmor jenis matik di Jalan Kenan Sandan, Kecamatan Baamang pada 7 April 2016 lalu.
Kapolsek Baamang, Iptu I Made Rudia mengungkapkan penangkapan Vijai berawal dari informasi yang mereka terima bahwa Vijai sedang bersama sang pacar FB dan orang tuanya HS berada di sebuah acara selamatan keluarga
“Kemudian anggota reskrim melakukan pengecekan di tempat tersebut. Pelaku yang tengah asyik berbincang dengan kekasih hati dan ayahnya di teras rumah langsung ditangkap anggota kami,” ujar Rudia ditemui di Mapolsek Baamang, Minggu (7/8) sore.
---------- SPLIT TEXT ----------
Menurut Kapolsek, Vijai sempat berdalih bahwa dirinya bernama Hardi. Namun, pria berbadan kurus itu tidak bisa mengelabui petugas.
Setelah diperiksa kartu identitas, ternyata tertulis nama Muhammad Vijai Ardiansyah. Tanpa perlawanan, pelaku digiring ke Mapolsek Baamang untuk dilakukan pemeriksaan.
“Saat pencurian, Vijai dibantu oleh dua orang temannya Rohit dan Andika, kedunya sudah dijebloskan ke penjara 2 Juni 2016 lalu,” lanjut Rudia.
Rudia membeberkan motor hasil curian sudah dijual kepada abah Rahul seharga Rp. 1 juta dan uang hasil penjualan dibagi ketiga pelaku.
Rohit mendapat bagian Rp. 250 ribu, Andika Rp. 50 ribu dan Vijai Rp. 700 ribu. Uang yang diterima Vijai digunakan untuk membeli 1 lembar baju kaos warna merah seharga Rp. 75 ribu, sedangkan sisanya dipakai untuk keperluan sehari-hari.
“Pelaku (Vijai) akan kami titipkan di Mapolres Kotim dan kami tetap diselidiki lebih lanjut untuk mengungkap kejahatan atau mungkin ada pelaku lain,” tukasnya. (ara/fm)