SAMPIT – Ketua DPRD Kotim Jhon Krisli mengungkapkan, untuk mengatasi permasalahan keuangan akibat pemangkasan anggaran, pihaknya menyiapkan skenario. Pertama, pemkab diminta menyurati Menteri Keuangan agar memberikan keringanan terhadap Kotim.
”Inti isi surat tersebut, agar pemangkasan anggaran tidak terlalu signifikan," ujarnya, Rabu (10/8) lalu.
Selain itu, Pemkab Kotim juga diminta menyampaikan kebutuhan anggaran terkait pelaksanaan proyek pembangunan yang saat ini sedang berjalan, dalam proses lelang, termasuk yang sudah teken kontrak. Semuanya anggaran diinventarisir agar tidak menghambat program pembangunan yang telah ditetapkan.
Jhon berharap dengan disampaikannya permohonan keringanan pemangkasan dan penyampaian kebutuhan anggaran, bisa menjadi pertimbangan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
”Harapan kita sih, anggaran hanya dipangkas Rp 100 miliar saja, sehingga kita tidak terlalu banyak kekurangan anggaran pembangunan. Kalau Rp 200-an miliar, stagnan kita jadinya," ujarnya.
BACA JUGA: WADUH!!! APBD Kotim Semakin Babak Belur
Untuk menutupi Rp100 miliar tersebut, kata Jhon, bisa dilakukan dengan menyisihkan anggaran konsumsi, pengadaan alat tulis kantor (ATK), seragam pegawai, perjalanan dinas, dan pengadaan mobil dinas pegawai.
Kemudian, lanjutnya, mereka merencanakan meminjam anggaran DAK DR yang mengendap hingga Rp 116 miliar. Pihaknya akan membuat surat permohonan ke Menteri Keuangan terkait itu.
”Kita berharap stabilitas pembangunan tetap terjaga dan bisa berjalan sesuai rencana. Kalau sudah semuanya kita upayakan, ya itulah hasilnya nanti. Intinya, kami berharap agar jangan sampai proyek sudah kerja itu digagalkan atau sudah kontrak dibatalkan,” tandasnya. (ang/ign)