PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran meminta mahasiswa berprestasi dan tidak mampu yang pendidikannya dibiayai pemerintah provinsi bisa membalas budi. Yang bersangkutan begitu lulus menempuh studi, diharapkan bisa mengabdi dan bekerja untuk Kalteng.
”Harus kembali ke daerah. Bukan lagi kerjanya harus di Jawa dan tempat lain selain di Kalteng. Mengabdinya harus untuk Kalteng. Anggap saja balas budi,” kata Sugianto.
Menurut Sugianto, tekad melahirkan sejumlah lulusan S-1 dan S-2 yang dibiayai pemerintah semasa jabatannya bukan tanpa alasan. Selain sesuai ketentuan yang menyatakan pemerintah wajib membiayai pendidikan anak yang berprestasi dan tidak mampu, hal tersebut didasari visi dan misinya.
”Tujuan ini supaya sumber daya manusia Kalteng semakin mumpuni di tengah perkembangan zaman saat ini. Kita ingin lulusan yang ada memberikan kontribusi dalam pelayanan dan peningkatan di tempat kita,” tuturnya.
Artinya, kata Sugianto, komitmen itu bukan sekadar janji, melainkan wajib dijalankan karena sudah dimasukkan dalam visi dan misinya. Anggaran pun dipastikan sudah ada. Apabila kurang, keberadaan pengusaha yang berinvestasi di Kalteng diharapkan bisa mendorong melalui program CSR.
”Ya, yang namanya visi dan misi sudah pasti harus dijalankan. Dinas pendidikan ada, tinggal kita anggarkan saja,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sekarang banyak provinsi yang mengincar anak didik di Kalteng dengan iming-iming membiayai pendidikan. ”Saya minta jangan diterima. Dibiayai oleh provinsi lain, malu kita. Seperti Kalteng ini bukan daerah yang kaya saja. Kita biaya sendiri dan bukan oleh orang lain” pungkasnya. (sho/ign)