PALANGKA RAYA – Aparat kepolisian berhasil meringkus sejumlah pelaku perampokan di kediaman Alfed Antonius alias Ahok di Jalan Antang Kalang dengan nilai sekitar Rp 1,7 miliar. Tiga pelaku diringkus di Surabaya. Mereka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas di bagian kaki.
Informasi dari sumber terpercaya yang diperoleh Radar Palangka, tiga pelaku ditangkap tim Jatanras Polda Kalteng, Polres Palangka Raya, dibantu Jataranras Polda Jatim dan Poltabes Surabaya.
Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli melalui Kasat Reskrim AKP Erwin Situmorang enggan memberikan keterangan lebih rinci. Dia hanya mengisyaratkan pelaku ditangkap. ”Nantilah kita berikan keterangan lebih lanjut,” katanya singkat melalui telepon, Rabu (14/9).
Sementara itu, istri Ahok, Tan Mei Kien (50), yang sempat disekap mempertanyakan perkembangan kasus yang terjadi sekitar tiga minggu lalu itu. ”Saya mempertanyakan perkembangan kasus ini. Sudah ada empat karyawan saya dimintai keterangan, tetapi tidak ada peningkatan (penyelidikan kasus). Saya berharap polres, polsek, dan polda bisa berkoordinasi untuk mengungkap kasus ini,” kata Tan Mei Kien, Selasa (13/9) lalu.
Tan Mei Kien berharap kepolisian segera mengungkap kasus tersebut, apalagi barang yang hilang uang sebesar Rp 500 juta, berlian senilai Rp 900 juta, dan batu permata senilai Rp 300 juta. Semua harta itu merupakan hasilnya menabung selama 15 tahun. ”Saya ada koordinasi tapi katanya masih penyelidikan,” katanya yang mengaku masih trauma ini.
Menurutnya, kasus tersebut tergolong besar. Dia pun berusaha melakukan pencarian dengan mengirim orang-orang kepercayaannya. Tan Mei Kien berharap aparat segera mengungkap kasus tersebut.
Kapolres Palangka Raya AKBP Lili Warli melalui Kasat Reskrim AKP Erwin TH Situmorang mengatakan, sampai sekarang pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan. Dia berharap masyarakat bisa memberikan informasi.
”Kami masih melakukan penyelidikan. Orang-orang yang dicurigai juga masih kita lidik dan cari bukti keterlibatannya. Semoga bisa terungkap dan menemukan titik terang,” ujarnya.
Seperti diketahui, perampokan itu terjadi pada 23 Agustus lalu. Komplotan perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang, berhasil menggasak harta senilai miliaran dari rumah pemilik Toko Sanjaya di Jalan Darmo Sugondo itu.
Aksi yang dilakukan siang bolong itu terbilang cepat. Bahkan tidak ada warga yang mengetahui ketika perampokan berlangsung. Setelah turun dari mobil, kawanan pelaku masuk dengan cara merusak kunci pagar rumah Ahok. Saat kejadian, di dalam rumah hanya ada Tan Mei Kien, sedangkan Ahok menjaga toko mereka di kawasan Pasar Besar. (daq/ign)