PANGKALAN BANTENG – Kewaspadaan warga di kawasan Simpang Hantu membuat ‘kolor ijo’ tak berani menampakkan batang hidungnya. Warga yang makin gencar melakukan siskamling dan patroli keliling kampung membuat pelaku takut beraksi kembali.
Edi Priyono, Kaur Pemerintahan Desa Marga Mulya, mengatakan bahwa kewaspadaan masyarakat semakin meningkat sejak kabar kemunculan lelaki misterius bercelana pendek.
”Kewaspadaan makin ditingkatkan, poskamling kini tak pernah sepi lagi. Namun, efek dari itu, kolor ijo tak berani muncul kembali,” ujarnya, Sabtu (12/11) siang.
Menurutnya, banyak masyarakat beranggapan bahwa pelaku yang diduga bukan warga Marga Mulya itu akan kembali melakukan aksinya setelah kewaspadaan warga menurun. Seperti pada kejadian beberapa waktu lalu.
Sebelum kolor ijo terbaru ini mencuat, beberapa tahun lalu juga terjadi hal yang sama. Selain mencuri celana dalam perempuan, pelaku juga mendatangi istri salah seorang warga.
”Bahkan yang kejadian dulu, rumahnya dekat dengan LS (korban aksi intip kolor ijo). Namun setelah tertangkap, pelaku sudah meminta maaf dan pindah dari kampung karena malu,” terangnya.
Tidak dikenalnya wajah pelaku kolor ijo, diduga mempersulit pengungkapan kasus tersebut. ”Kesulitan kita karena Bu LS tidak mengenal pelaku meski melihat langsung wajah pelaku,” katanya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Sementara itu, Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Sudarsono melalui Kanitreskrim Aiptu Hendrik mengatakan, pihaknya turut menyelidiki kemunculan lelaki misterius tersebut. Selain dugaan motif kelainan seksual yang membuat pelaku suka dengan hal-hal cabul, ada indikasi percobaan tindakan kriminal. Pasalnya, sehari pasca kemunculan kolor ijo itu, di Dusun Semanggang Desa Pangkalan Banteng yang berbatasan langsung dengan Desa Marga Mulya tempat dimana dia muncul telah terjadi pencurian. Pelaku masuk ke rumah salah seorang warga melalui lubang fentilasi.
”Korban sudah membuat pengaduan masyarakat ke polsek, dan kerugian kurang lebih Rp 2 juta, karena ada satu unit handphone yang turut dibawa pelaku,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menduga bahwa kemunculan kolor ijo sangat mungkin terkait erat dengan aksi pencurian tersebut.
”Memang secara umum berbeda, namun pelaku kolor ijo bisa jadi akan bertindak kriminal bila saat itu LS tidak bangun. Sedangkan Dusun Semanggang dan Marga Mulya itu sangat dekat, bahkan berbatasan langsung,” tandasnya. (sla/yit)