PALANGKA RAYA – Muhammad Adyan Dafi (11) kian mengharumkan nama Kalimantan Tengah dan Indonesia di tingkat internasional. Bocah tersebut berhasil meraih medali perunggu dalam lomba Matematika dan Sains tingkat SD internasional. Perlu ketekunan dan kerja keras untuk meraih prestasi itu.
Siswa kelas X SDN 4 Menteng Palangka Raya tersebut rutin mengikuti les tambahan setelah pulang sekolah. Hasilnya pun memuaskan. Sebelumnya, anak pasangan Muhammad Idham dan Fitria Dwi Harini itu telah menorehkan prestasi gemilang.
Atas prestasinya itu, dua sekolah terkenal di Jakarta dan Bogor siap memberikan beasiswa penuh kepada Dafa—sapaan akrabnya. Padahal, di Kalteng tidak ada satu sekolah pun yang menyatakan kesediaaan memberikan beasiswa padanya.
Di temui di kediamannya Jalan Temanggung Tilung II, sang ibu, Fitria Dwi Harini menuturkan, Dafa pernah menjuarai Olimpiade Sains Nasional. Kemudian, finalis Olimpiade Sains Kuark Tingkat Nasional yang digelar (PT Kuark Internasional). Selanjutnya, meda l I perunggu Internasional Mathematics and Sains Olympiad (IMSO) SD.
Dafa bersaing dengan anak-anak sebayanya dari 23 negara dengan peserta mencapai 123 orang. Meski harus kalah dengan perwakilan Singapura yang meraih emas dan perak, prestasi itu membanggakan.
Menurut Harini, beberapa kali Dafa mengikuti berbagai seleksi. Kalteng mengirimkan dua siswa. Namun, hanya Dafa yang mampu bertahan sampai meraih perunggu di ajang bergengsi tersebut. ”Kesulitannya tidak ada laboratorium. Harusnya di Kalteng didirikan,” ujarnya.
---------- SPLIT TEXT ----------
Harini menuturkan, Dafa hanya mendapat bantuan dan dukungan moril dari sekolahnya, sementara bantuan dari pemerintah belum maksimal. Dari beberapa kali mengikuti seleksi, Dafa menggunakan biaya sendiri. ”Dari pemerintah menyeleksi 30 siswa se-Indonesia. Hingga Dafa akhirnya dapat medali perunggu,” ujarnya.
”Saya berharap pemerintah bisa memperhatikan. Intansi terkait bisa mengomunikasikan kepada gubernur untuk bisa mendukung, karena ini baru SD, masih ada jenjang SMP dan SMA,” katanya.
Seraya menambahkan, anaknya bercita-cita jadi ilmuwan besar. Harini menambahkan, berbagai prestasi tersebut merupakan wujud nyata bahwa Kalteng masih memiliki bibit unggul di bidang pendidikan. ”Semoga bisa menjadi inspirasi bagi semua orang,” pungkasnya. (daq/ign)