PALANGKA RAYA – Keganasan arus Sungai Kahayan kembali menelan korban. Deni (22), mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR), tewas tenggelam di sungai tersebut. Jenazahnya ditemukan mengambang dengan posisi tertelungkup, Selasa (3/1), sekitar pukul 05.30 WIB.
Kelotok yang ditumpangi Deni tenggelam di perairan Sungai Kahayan, Desa Rambang, Kecamatan Banting, Pulang Pisau, Senin (2/1). Jenazahnya ditemukan sekitar 6 kilometer dari lokasi awal tenggelam dan langsung dievakuasi ke RSUD dr Doris Slyvanus Palangka Raya.
Informasi yang dihimpun Radar Palangka, kecelakaan tersebut terjadi karena perahu kecil terbalik akibat kelebihan muatan. Deni bersama tiga rekannya berencana melakukan selfie di seberang sungai itu. Kasus tersebut kini masih ditangani Polsek Banama Tingang.
Kapolsek Banama Ipda I Gede Gustiyana mengatakan, pada Senin sore (2/1), Deni bersama rekannya, Frengki, Openg, dan Yupin, berniat berfoto di seberang Desa Ramang. Mereka menyeberangi Sungai Kahayan menggunakan kelotok.
Diduga kelotok itu tidak kuat menampung muatan berlebihan. Saat berada di tengah sungai, perahu kemasukan air dan karam.
”Saat itu alkon atau mesin ces tenggelam dalam keadaan melaju di atas air. Saat perahu tengggelam, penumpang di dalam sebenarnya berusaha menyelamatkan diri. Pengemudi kelotok berusaha menyelamatkan penumpang yang tidak bsa berenang. Mungkin Deni juga tidak bisa berenang dan saat kondisi air dalam, korban tenggelam,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi yang sudah larut malam dan gelap, membuat pencarian korban terpaksa dihentikan dan dilanjutkan Selasa dengan menyisir perairan di Desa Ramang dan Desa Tambak. Jenazah Deni akhirnya bisa ditemukan.
Spesialis Forensik RSUD drs Doris Slyvanus Palangka Raya mengatakan, paru-paru almarhum sudah kemasukan air. Tidak ada tanda penganiyaan maupun kekerasan. Informasinya, almarhum baru saja menyesaikan proposal dan sekitar enam bulan lagi akan diwisuda. Almarhum dikenal penggemar foto selfie. Akun Facebook korban banjir ucapan bela sungkawa dari rekannya. (daq/ds/ign)