KUALA KURUN- Jembatan Sei Rawi yang menghubungkan Desa Tumbang Miwan dan Tewang Pajangan, Kecamatan Kurun, ambruk. Intensitas hujan yang sangat tinggi membuat air sungai meluap dan arusnya yang deras terus-menerus menerjang tiang penyangga jembatan itu hingga ambruk.
Kepala Desa (kades) Tumbang Miwan Setiawan (31) mengatakan, ambruknya jembatan ini diketahui pada Senin (23/1) pukul 23.00 WIB. Saat itu, ada salah seorang warga Desa Tumbang Miwan ingin menyeberang ke Desa Tewang Pajangan. Dia melihat jembatan sudah ambruk dan hal tersebut langsung diberitahukan kepada warga lainnya.
”Memang saat ambruknya jembatan tersebut, intensitas hujan sangat tinggi. Beruntung, saat kejadian tidak ada warga yang melintas, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa,” ucap Setiawan, Selasa (24/1) pagi.
Ambruknya jembatan dengan sepanjang 20 meter dan lebar 4,5 meter tersebut, kata dia, tentu mengganggu arus transportasi antara kedua desa. Apabila, ada masyarakat yang ingin menuju ke Desa Tumbang Miwan, atau sebaliknya, harus melewati jembatan darurat yang dibuat warga sekitar dengan bergotong royong.
”Kita sudah membuat jembatan darurat dengan bergotong royong agar ini bisa dilalui anak-anak yang hendak berangkat dan pulang sekolah. Jembatan darurat ini pun hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, untuk kendaraan belum bisa, sehingga mengakibatkan arus transportasi antara kedua desa lumpuh total,” terangnya.
Dia mengharapkan, jembatan yang telah dibangun sejak empat tahun lalu tersebut, segera diperbaiki. Sehingga arus transportasi menjadi normal kembali dan tidak ada gangguan lagi.
”Memang setelah kejadian ini, ada sejumlah anggota DPRD Gumas, DPU, dan BPBD meninjau lokasi ini. Mereka minta untuk membuat jalan darurat dulu yang untuk sementara bisa dipakai, sementara menunggu perbaikan. Proposal perbaikan pun akan dibuat,” tuturnya.
Dia juga meminta, kepada masyarakat yang melakukan aktivitas penambangan tanpa izin (PETI), untuk tidak beraktivitas di dekat jembatan itu. (arm/dwi)