PALANGKA RAYA – Suasana berbeda terlihat di Mapolda Kalteng. Ratusan aparat kepolisian ”bentrok”. Mereka mengamuk dan berbuat anarkis. Aparat kepolisian yang disiagakan langsung berupaya melerai amukan itu, tetapi malah berujung bentrok antara massa dan polisi.
Di tengah keributan itu terdengar empat kali dentuman bom. Bahkan, satu di antaranya melakukan aksi bom bunuh diri. Namun, karena kesiagaan Tim Unit Jibom bisa diatasi. Polisi pun terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Hal tersebut merupakan bagian dari simulasi sispam kota dalam rangka pengamanan pilkada serentak bupati/wakil bupati 2017, Sabtu (4/2). Waka Polda Kalteng Kombes Pol Suroto mengatakan, simulasi bertujuan untuk melihat, memastikan, dan mengecek kesiapan personel dalam pengamanan pilkada.Termasuk strategi dan armada saat di lapangan dan berhadapan dengan masyatakat yang protes.
”Ini merupakan simulasi dalam kesiapan pengamanan pilkada. Di sini digambarkan semua. Sampai diturunkan unit jibom, olah TKP sampai tim kesehatan, sehingga semua benar-benar siap," ucapnya.
Pamen Polri ini menambahkan, kegiatan pilkada sebenarnya sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Dia yakin Polda Kalteng dan jajaran siap melakukan pengamanan. Tentu dengan bantuan dan kerja sama dari unsur masyarakat. ”Dengan latihan ini, Polda Kalteng siap. Apa pun yang terjadi nantinya sudah benar-benar disiapkan," tegasnya.
Suroto meminta masyarakat sama-sama menjaga keamanan agar terselenggara pilkada yang tentram. ”Mari kita jaga itu. Ada permasalahan, selesaikan sesuai jalur yang sudah ditentukan," pungkasnya. (daq/ign)