SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 12 Februari 2017 00:41
Ibu-Ibu Bisa Menjerit Gara-Gara Ini
MERANGKAK NAIK: Harga sayuran di Kota Sampit belakangan ini mulai merangkak naik. Hal itu disebabkan distribusi yang terganggu. (FOTO: DEVITA MAULINA/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Harga beberapa komoditas sayuran di sejumlah pasar tradisional Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dalam beberapa hari ini merangkak naik. Hal itu disebabkan distribusi dari luar daerah yang terganggu akibat gelombang tinggi, sehingga stok menipis. Hal tersebut bakal membuat para ibu rumah tangga menjerit karena pengeluaran membengkak.

”Sayuran yang harganya naik sekarang itu seperti kentang, wortel, dan kol/kubis. Ketiga jenis sayuran itu biasanya dipasok dari Jawa menggunakan kapal laut. Tapi, karena gelombang tinggi, kapalnya nggak bisa berangkat dan terpaksa dikirim menggunakan pesawat,” kata Diah, pedagang sembako di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Sabtu (11/2).

Menurutnya, komoditas sayuran di Sampit selama ini masih mangandalkan pasokan pasokan dari Jawa. Karena itu, apabila distribusi terganggu, akan akan langsung berpengaruh terhadap harga di pasar lokal.

Harga kentang sebelumnya sekitar Rp 18 ribu per kg naik menjadi Rp 20 ribu – Rp 23 ribu per kg, kubis yang sebelumnya Rp 15 ribu per kg naik menjadi Rp 20 ribu, dan wortel dari kisaran harga Rp 20 ribu – Rp 25 ribu, naik menjadi Rp 35 ribu – Rp 40 ribu per kg. Di antara tiga jenis sayuran tersebut, wortel yang paling sulit dicari. Di beberapa warung stoknya kosong. Kalaupun ada, harganya mahal.

Pedagang sembako lainnya, Agus, mengatakan, kenaikan harga saat ini hanya bersifat sementara, tidak permanen. Jika distribusi kembali normal, harga akan kembali seperti semula.

”Belum bisa dikatakan harga naik juga, karena masalahnya kan bukan pada barang tapi transportasinya. Kalau transportasinya sudah lancar, harganya bakal turun lagi,” ujarnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelayaran (KSOP) Sampit Toto Sukarno mengatakan, beberapa hari ini ada beberapa kapal dari Jawa yang keberangkatannya ditunda karena alasan keamanan pelayaran. Sebelumnya, pihaknya juga sudah mendapat peringatan dari BMKG dan Dirjen Perhubungan Laut mengenai potensi gelombang tinggi yang mungkin terjadi beberapa hari ini.

”Mungkin daripada membahayakan, takutnya kecelakaan di tengah pelayaran segala macam, jadi lebih baik keberangkatan kapal dari Jawa ditunda dulu. Bukan hanya dari Jawa, kapal yang ingin bertolak dari Sampit juga ada beberapa yang terpaksa ditunda keberangkatannya,” katanya.

Berdasarkan informasi prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit, beberapa hari ini potensi gelombang memang cukup tinggi. Misalnya, pada 11 Februari, potensi gelombang maksimum mencapai 2 meter. Gelombang setinggi itu patut diwaspadai aktivitas pelayaran, terutama nelayan. (vit/ign)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers