PALANGKA RAYA – Meski anggaran untuk pelaksanaan bidang kebudayaan dan kepariwisata pada 2017 ini alami penurunan, namun Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng berusaha dan mengaku optimis bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke provinsi ini.
Kepala Disbudpar Kalteng Yuel Tanggara mengatakan, anggaran pada dinas ini pada 2017 dibawah Rp10 miliar atau turun sekitar 60 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun penurunan anggaran ini tidak hanya dialami pihaknya saja, melainkan juga oleh dinas-dinas yang lainnya, mengingat saat ini anggaran yang ada sangat terbatas.
“Dengan angaran tersebut, kami tetap mengoptimalkan promosi, yang juga akan didukung oleh pihak Kementerian dan kabupaten serta kota. Sehingga kami optimis bisa meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kalteng,” katanya belum lama ini.
Ia menjelaskan, untuk promosi memang akan dilakukan secara terkoordinasi dengan kabupaten dan kota di provinsi ini. Sedangkan untuk pemingkatan destinasi ujar Yuel, ini merupakan kewenangan kabupaten dan kota. Posisi Disbudpar untuk yang satu ini hanya sebagai pendukung.
Lanjut Yuel, bahwa koordinasi sangat diharapkan karena mengingat keinginan menjadi Kalteng sebagai ‘Bali Baru’ untuk tahun depan harus tercapai.
“Saya berusaha minta tahun depan kita bisa masuk, kita upayakan di Tanjung Puting atau Sebangau nanti bisa masuk ‘Bali baru’ dan mampu meningkatkan kunjungan,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, sesuai dengan arahan Gubernur Kalteng, bahwa prioritaskan pada 2017 dan seterusnya bagaimana upaya untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan. Untuk mewujudkan itu, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan Kementerian melalui kegiatan promosi destinasi yang ada di Kalteng, memperbanyak event-event.
“Ini yang mau ditatat dan tahap awal menyesuaikan dengan dana yang ada, tetapi Pak Gubernur berkeinginan agar kita menuntaskan destinasi yang ada di kawasan kota Palangka Raya dulu,” pungkas Yuel. (sho/vin)