KASONGAN - Diduga mengalami frustasi, seorang pria paruh baya nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun ruput atau roundap, Jumat (10/3) sekitar pukul 16.00 WIB.
Alhasil, nyawa kakek 54 tahun asal Desa Tumbang Manggu, Kecamatan Sanaman Mantikei ini pun tak tertolong. Peristiwa ini membuat geger warga setempat.
Kapolres Katingan AKBP Tato Pamungkas Suyono SIK melalui Kapolsek Sanaman Mantikei dan Petak Malai, Ipda Adhy Heriyanto menjelaskan kejadian tersebut murni kasus bunuh diri. Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Selain itu, juga diperkuat dengan keterangan sejumlah saksi.
”Korban atas nama Itay Alias Bapak OK usia 54 tahun. TKP berada di kediaman korban sendiri, Jalan OPM RT 11 RW 06 Desa Tumbang Manggu,” jelasnya, Sabtu (11/3) pagi.
Kapolsek menuturkan bahwa kejadian itu bermula ketika kerabat korban, Osis (53) menerima laporan dari beberapa orang yang mengatakan jika korban meminum racun pembasmi hama jenis Roundap. Mendengar kabar itu, Osis bergegas menuju TKP. Namun sayang, korban sudah didapati sedang terduduk lemas di dapur rumah.
”Korban saat itu masih bisa berkomunikasi dan mengatakan kepada saksi bahwa dirinya harus meninggal di rumah ini,” sebut kapolsek.
Pada saat itu, korban mengaku kepada saksi sudah menelan racun hampir separuh gelas. Tidak lama berselang, racun mulai bereaksi dan korban seketika terbaring sembari memuntahkan cairan berwarna kuning bercampur buih.
”Melihat korban sekarat, saksi langsung mencari susu beruang dan memaksa korban untuk meminum. Harapannya agar racun ternetralisir, tapi korban semakin lemas dan tidak bergerak lagi,” imbuhnya.
Mendapati korban sudah tak bernyawa lagi, saksi lantas melaporkan peristiwa itu kepada Polsek Sanaman Mantikei.
”Barang bukti yang kita amankan yaitu sebotol racun roundap merk Lindomin dan sebuah gelas,” sebutnya.
Berdasarkan keterangan Osis yang juga tetangga korban, kakek Itay sering bertengkar baik dengan mantan istri maupun keempat anaknya selama ini. Ketidakakuran keluarga ini, terlihat ketika korban berusaha untuk menasihati anak-anaknya.
Pihak keluarga menuturkan, aksi bunuh diri tersebut diduga dilatari atas perceraian korban yang sudah memasuki delapan bulan. Sejak saat itu, korban dan sang isteri tak lagi hidup serumah. Di sisi lain, korban juga diketahui memiliki riwayat penyakit tumor di leher sejak dua tahun terakhir.
”Dugaan kita, korban mengalami frustasi atas permasalahan rumah tangga. Ditambah penyakit yang dideritanya selama ini, sehingga memilih untuk bunuh diri,” pungkasnya. (agg/oes)