KASONGAN - Satu jembatan berkonstruksi kayu di wilayah Desa Batu Badinding, Kecamatan Katingan Tengah ambruk. Padahal, jembatan satu lajur ini merupakan akses penghubung antardesa satu-satunya.
Amrul warga Desa Batu Badinding menuturkan, ambruknya jembatan kayu yang sudah beberapa kali mengalami kerusakan ringan ini diduga akibat dilalui truk bermuatan.
"Kalau dilihat dari segi fisik, daya topang jembatan ini maksimal cuma untuk kendaraan sejenis mobil saja. Saya juga kurang tahu rusak akibat apa, yang jelas memang ada beberapa truk yang lewat sebelumnya," katanya kepada Radar Sampit, Senin (1/5).
Sementara itu, Anggota DPRD Katingan yang juga tokoh pemuda Desa Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah M Effendi mengatakan, ambruknya jembatan Desa Batu Badinding itu diketahui terjadi pada Sabtu (29/4) malam.
"Akibat jembatan di Desa Batu Badinding ini rusak, mengakibatkan sejumlah desa lainnya tidak bisa menuju Tumbang Samba (ibukota Katingan Tengah)," katanya.
Di samping itu, akibat putusnya akses ini mengakibatkan sejumlah desa sekitar terisolasi. Yakni mulai Desa Rantau Asem, Desa Tumbang Kalamei, Desa Tumbang Marak mauoun akses menuju wisata alam Riam Mangkikit.
"Akibat ambruknya jembatan ini, juga menyebabkan warga yang ingin berwisata ke ombyek wisata Riam Mangkikit menjadi terkendala," sebutnya.
Selaku anggota wakil rakyat, dirinya meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Katingan untuk segera menganggarkan perbaikan jembatan yang cukup berumur tersebut melalui APBD Perubahan.
"Ini sifatnya urgen sekali, karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Yang jelas banyak warga yang mengeluhkan atas kerusakan ini," tegasnya.
Selain melewati jembatan ambruk tersebut, tuturnya, memang terdapat akses lain yang menghubungkan antardesa - antarkecamatan. Namun harus melalui jalur Sungai Katingan.
"Kalau lewat sungai ini yang berbahaya, karena harus melalui riam-riam yang berarus deras. Itulah yang ditakutkan masyarakat, di samping faktor kurang ekonomis dan efisiennya," pungkas politisi Partai Demokrat itu. (agg)