PANGKALAN BANTENG – Perbaikan Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 65 Desa Karang Mulya, Kecamatan Pangkalan Banteng, sangat dinanti-nanti masyarakat. Masalah muncul saat proses pengelupasan lapisan aspal. Jalanan menjadi berdebu sehingga puluhan toko di kawasan Pasar Lama Karang Mulya terkena imbasnya.
Salah seorang pemilik toko di Pasar Lama Karang Mulya, Rokhim, mengungkapkan debu beterbangan sehingga mengganggu para pedagang.
”Jalanan tidak disiram ya debunya menyebar kemana-mana,” ungkapnya, Sabtu (13/5) siang.
Para sopir melintas dengan kencang seakan tak mempedulikan kondisi lingkungan yang merupakan pusat ekonomi Pangkalan Banteng. ”Sopir mobil dan truk, terutama truk tangki ngebut saat melintas,” tambahnya.
Dia dan warga lain mengapresiasi respon cepat pemerintah dengan melakukan perbaikan jalan utama tersebut. Namun melihat kondisi jalan yang berada di lingkungan padat penduduk, pelaksana proyek seharusnya melakukan pencegahan agar debu tidak sampai menganggu.
”Warga jelas senang dengan perbaikan jalan ini, tapi kenapa tidak ada upaya untuk mencegah debu-debu ini,”terangnya.
Masyarakat akhirnya patungan untuk membuat papan peringatan agar pengendara tidak ngebut. ”Saking jengkelnya, kita bikin sendiri papan peringatan agar pengendara tidak ngebut, namun kita minta agar pelaksana proyek bisa melakukan penyiraman agar debu tidak beterbangan. Tapi kalau bisa maunya ya segera diaspal,” harapnya.
Lebih lanjut Rokhim menuturkan, setelah dikelupas dan ditimbun lagi dengan batu koral, pengasapalan juga belum tentu segera dilaksanakan. ”Kata pekerjanya sih menjelang lebaran nanti baru diaspal, mungkin menunggu timbunan itu keras. Kalau seperti itu seperti apa dagangan kami ini yang akan terus-terusan kotor kena debu,” tambahnya.
Pernyataan serupa juga diungkapkan Hendra. Saat Ramadan nanti kawasan pinggir jalan itu akan dijejali pedagang kaki lima yang biasa menjual kudapan atau takjil berbuka puasa.
”Biasanya pas puasa nanti kita juga jualan makanan untuk takjil di pinggir jalan itu, kalau terus-terusan berdebu bagaimana kita nanti,” katanya. (sla/yit)