SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 19 Juni 2017 11:12
EDANNNNN!!! Masih Nekat Praktik Maksiat, Ada ASN Pasangan Mesum Pula
TERJARING: Sejumlah pasangan yang diduga mesum dan beberapa warga kembali terjaring dalam razia pekat yang digelar Sabtu (17/6) malam lalu.(RIKI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Razia yang kerap digelar petugas gabungan ternyata tak efektif meredam praktik maksiat di Kota Sampit. Meski beberapa kali banyak yang terjaring, pelakunya terus bermunculan. Tak perduli di bulan Ramadan. Sanksi sosial dan teguran petugas tak lagi mempan.

Fakta itu tergambar dalam beberapa kali razia yang digelar tim gabungan dari Satpol PP, Polres Kotim, TNI, dan sejumlah instansi terkait lainnya. Selama Ramadan ini, petugas tercatat melakukan razia pekat sebanyak tiga kali, yakni 3, 10, dan 17 Juni.

Dari pengamatan, pola dan jadwal razia sebenarnya selalu sama, yakni setiap akhir pekan. Mirisnya, selalu banyak yang terjaring, seolah tak gentar lagi dengan petugas yang mengobok-obok lokasi yang dinilai rawan maksiat. Disinyalir praktik maksiat yang dilakukan di hari-hari lain juga merajalela.

Radar Sampit mencatat, pada 3 Juni, sebanyak tujuh pasangan tidak sah terjaring. Selanjutnya, pada 10 Juni, 11 pasangan tidak sah digelandang petugas. Kondisi serupa terjadi lagi dalam razia akhir pekan lalu (17/6). Sebanyak 11 orang pasangan bukan muhrim kembali terjaring.

Ironisnya, dalam operasi Sabtu lalu, tim menjaring pasangan yang diduga oknum aparatur sipil negara (ASN). Sang wanita mengaku berprofesi sebagai guru, sementara pria pegawai puskesmas di Palangka Raya. Keduanya kedapatan berada dalam satu kamar hotel di Jalan Pramuka.

Keduanya mencoba berkilah dengan mengaku sudah menikah siri. Namun, petugas memeriksa kartu tanda penduduk (KTP) keduanya, statusnya sudah sama-sama menikah, namun dengan alamat berbeda. Keduanya pun diangkut ke kantor Satpol PP bersama pasangan lainnya yang terjaring di sejumlah lokasi berbeda.

”Kami masih mendalami ini dan melakukan penyelidikan. Jika terbukti ASN dan bukan pasangan suami istri, akan kami sampaikan pada atasan masing-masing untuk ditindaklanjuti dan disanksi sesuai aturan,” ujar Kepala Bidang Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kotim Punding.

Punding menegaskan, operasi pekat akan terus dilaksanakan selama bulan Ramadan. Hal tersebut untuk menjaga kesucian bulan puasa, serta menekan angka kenakalan remaja dan seks bebas.

Sanksi Lemah

Pengamat sosial di Kota Sampit Riduwan Kusuma mengatakan, kembali terjaringnya sejumlah pasangan yang diduga berbuat mesum di bulan Ramadan, disebabkan tak ada sanksi tegas pada pasangan yang terjaring sebelumnya. Hal itu membuat sebagian besar calon pelaku tak merasa takut apabila berbuat hal sama.

Pemerintah diminta tak membiarkan kondisi tersebut. Pemkab diharapkan lebih tegas. Apalagi belakangan ini marak kasus pembuangan bayi yang dinilai sebagai dampak dari pergaulan bebas dan praktik maksiat yang tak terkendali. Jika masalah itu dianggap sepele, kasus pembuangan bayi bakal terus terulang.

”Dampaknya pasti ada. Larinya ke mana-mana. Ini perlu ketegasan. Terapkan hukum agar tidak ada lagi yang mengulangi serta memberikan efek jera yang dapat dijadikan contoh bagi masyarakat lainnya. Bisa jadi peringatan. Sejauh ini marak pemberitaan mengenai razia pekat, tapi tampaknya tak berpengaruh besar,” ujar Riduwan, Minggu (18/6).

Riduwan menuturkan, selama ini, setiap orang yang terjaring pekat selalu diamankan, kemudian diberikan pembinaan, didata, kemudian dilepaskan begitu saja. Hal tersebut dinilai tak akan bisa memberikan efek jera, terutama kepada orang yang belum pernah ditangkap.

”Jika ditambah lagi dengan adanya efek jera dari sanksi tegas itu akan membuat orang berpikir untuk berbuat,” jelasnya.

Menurut Riduwan, penggunaan teknologi yang tak terkendali di berbagai kalangan juga berimbas pada kian bebasnya pergaulan. Kondisi demikian diperparah dengan lemahnya pengawasan dari lingkungan keluarga. (mir/rm-82/ign)


BACA JUGA

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Tindak Tegas Perusak Fungsi Drainase

SAMPIT – Ketua DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menegaskan pemerintah…

Kamis, 14 Agustus 2025 12:17

Prioritaskan Infrastruktur Jalan Pertanian dan Pendidikan

SAMPIT – Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim), Akhyannoor,…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:24

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun

SAMPIT – Persaingan antara pasar tradisional dan pasar modern di…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Dukung Rencana BUMD Produksi Air Minum Kemasan

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyatakan…

Rabu, 13 Agustus 2025 11:23

Realisasikan Program Beasiswa Dokter Spesialis

SAMPIT - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim)…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:08

Tindaklanjuti Permohonan Hibah Tanah Pembangunan MAN

SAMPIT - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:05

Dorong Pertamina Gencarkan Sosialisasi Transisi Tabung Elpiji

SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hendra Sia…

Selasa, 12 Agustus 2025 17:03

Kembalikan Anggaran Jalan Cempaka Mulia–Pulau Hanaut

SAMPIT – Wakil Ketua II DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Rudianur…

Senin, 11 Agustus 2025 11:56

Desak Telusuri Penyewaan Aset Daerah

SAMPIT – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 08 Agustus 2025 17:19

Kotim Kaya SDA, tapi Masyarakat Tak Merasakan Dampak Ekonomi

SAMPIT – Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Rimbun menyoroti…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers