SAMPIT – Kebakaran hutan di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, meluas. Helikopter pembom air dikerahkan untuk memadamkan titik api yang sulit dijangkau melalui jalan darat itu.
”Pagi tadi helikopter survei dari Bandara H Asan Sampit ke Kecamatan Teluk Sampit. Ternyata benar, ada kebakaran hutan di wilayah itu yang tidak bisa dijangkau tim posko gabungan, sehingga harus melalui udara. Api cukup besar dan asapnya sangat tebal,” kata Kepala BPBD Kotim M Yusuf melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Sutoyo, Minggu (10/9).
Operasi pemadaman terus dilakukan hingga sore hari. Rencananya, proses pemadaman akan kembali dilanjutkan hari ini.
Sementara itu, Plt Kepala DPKP Kotim Rihel mengatakan, beberapa kebakaran lahan dan kebun sekitar Kota Sampit sejak Sabtu (9/9) malam hingga Minggu (10/9) dini hari diyakini telah padam. Petugas harus berjuang selama 12 jam lebih tanpa tidur.
”Informasi yang kami dapatkan di Jalan Pelita Barat, ada kebakaran sekitar pukul 18.17 WIB. Pemadaman dilakukan dengan menerjunkan satu unit mobil pemadam, sisanya dilakukan manual. Ada kebun pisang milik warga sekitar yang habis terbakar. Pagi tadi (kemarin, Red) sudah dilakukan pengecekan kembali dan telah padam,” jelas Rihel.
Selain kebakaran hutan di Desa Ujung Pandaran, di sekitar kota sudah tidak ada lagi tanda-tanda api yang mengancam perkebunan dan perumahan masyarakat. Anggota bersama tim gabungan setiap hari melakukan patroli bersama.
”Tujuannya untuk mengantisipasi kalau ada kebakaran yang tidak dilaporkan warga. Banyak kejadian yang memang informasinya tak sampai kepada kami. Dan kemarin (Sabtu, Red) kebakaran juga terjadi di kebun Desa Tinduk, Kecamatan Baamang, namun sudah padam juga,” katanya.
Menurutnya, sudah tidak ada titik panas hingga kemarin. Diharapkan tidak ada lagi kebakaran yang berdampak pada bencana kabut asap seperti pada tahun 2015 lalu. (mir/ign)