SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Minggu, 24 September 2017 00:17
GAGAL PAHAM!!! Tetap Bakar Lahan, Petani Ditahan
DITAHAN: Amat didampingi istri dan anaknya dibawa ke Polsek Kotawaringin Lama. (FOTO: GUSTI HAMDAN/RADAR SAMPIT)

KOTAWARINGIN LAMA – Larangan membersihkan lahan dengan cara dibakar tampaknya belum dipahami betul oleh Amat (34), warga Jalan Pelita III  RT 01 Dusun Babual, Desa Babual Baboti, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Dia membakar lahan seluas 0,5 hektare pada Kamis (21/9) lalu. Akibatnya, Amat ditetapkan sebagai tersangka oleh jajaran Polsek Kolam.

Pria beranak dua orang ini terancam hukuman enam bulan penjara atau denda sebesar Rp 5 juta karena melanggar pasal 2 ayat (1)  jo pasal 25 ayat (1) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pengendalian Pembakaran Hutan dan Lahan.

Ulah Amat membakar lahan terpantau satelit pada koordinat 2.5814 LS – 111.1757 BT. Dan titik tersebut merupakan lahan untuk ladang warga. Pembersihan ladang dengan cara dibakar ini telah terjadi tiga kali di Desa Babual Baboti. Yang pertama, pemilik lahan hanya diberikan teguran dan pembinaan. Kedua, tidak diketahui siapa pemilik lahannya dan saat ini dalam tahap penyelidikan jajaran Polsek Kolam dan yang terakhir lahan milik Amat.

”Yang bersangkutan tidak ditahan, namun wajib lapor dua kali dalam seminggu,” ucap Kapolsek Kolam Iptu I Made Rudia, Sabtu (23/9).

Made mengajak semua masyarakat untuk menjaga lingkungan yang bebas dari asap dengan cara stop membakar hutan dan lahan.

Sementara itu Amat mengaku pasrah dan siap menerima hukuman atas kesalahannya. Dirinya telah berusaha semaksimal mungkin agar api yang membakar lahannya tidak menjalar. Sebelum membakar, dia membuat pembatas dan selama proses pembakaran dijaga sebanyak 10 orang.

Amat juga mengaku mengetahui adanya larangan membakar. Menurutnya, larangan berlaku apabila melakukan pembakaran dan apinya mejalar keluar lahan miliknya ataupun ke hutan sehingga terjadi kebakaran hutan. Sementara apabila apinya dijaga dan tidak menjalar, kata Amat, adalah hal yang biasa dan diperbolehkan.

”Takut turun hujan sehingga kalau tidak dibakar akan lama lagi mengeringkan kayu-kayunya dan nantinya lahan saya tidak bisa dibakar dan ditanami padi, seperti tahun sebelumnya” tutur Amat.

Sementara itu Susi berharap suaminya tidak dihukum. Susi mengakui suaminya salah karena membakar. Dalam membakar lahan telah diantisipasi dengan menjaga jangan sampai apinya merembet kemana-mana. Terbukti apinya hanya melalap lahannya saja dan saat polisi datang api sudah hampir padam.

“Masalah berladang dengan membakar ini sudah tradisi kami di sini dan saya harap ada kebijakan karena adanya aturan ini kami tidak bisa berladang dan berkebun dan kami juga tidak ada bantuan untuk mencukupi kebutuhan kami dari pihak terkait,” harap Susi.

Amat adalah orang kedua yang tersangkut kasus pembakaran ladang.  Sebelumnya, pada 1 Mei lalu Saridah bin Senin, warga Desa Sagu Sukamulya, juga ditetapkan sebagai tersangka pembakar lahan seluas 0,5 hektare di desa tersebut. Saat ini berkasnya sudah tahap satu. (gst/yit)

WARNING: Semua informasi yang ada di website sampit.prokal.co adalah hak cipta penuh Harian Radar Sampit. Dilarang keras menjiplak atau menyalin semua informasi di website ini ke dalam bentuk dokumen apapun (untuk kepentingan komersil) tanpa seizin Radar Sampit. Pihak yang melanggar bisa dijerat UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan perubahannya dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Like & Follow akun resmi Radar Sampit fanspage

Facebook: Radar Sampit

Twitter: radarsampit

Instagram: radarsampitkoran


BACA JUGA

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disdik Waspadai Siswa Tak Tercatat di Dapodik

SAMPIT – Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengingatkan pentingnya…

Kamis, 26 Juni 2025 16:59

Disiplin ASN Jadi Prioritas, BKPSDM Kotim Tegaskan Tak Ada Pembiaran

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Disbudpar Gelar Pameran Budaya di Museum Kayu

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peran…

Kamis, 26 Juni 2025 16:58

Pemkab Dorong Digitalisasi Kearsipan

SAMPIT–Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menegaskan komitmennya dalam mendorong…

Rabu, 25 Juni 2025 17:06

Satpol PP Imbau PKL Tak Berjualan di Ruang Milik Jalan

SAMPIT – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Fleksibilitas Kerja ASN di Kotim Masih Dikaji

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut terbitnya Peraturan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:05

Finalisasi Dokumen Kontingensi 2025–2027 Masuki Tahap Akhir

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat kesiapsiagaan…

Rabu, 25 Juni 2025 17:04

Pemkab Sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus mendorong peningkatan…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Pengawasan Internal SOPD Perlu Diperbaiki

SAMPIT — Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM)…

Selasa, 24 Juni 2025 17:20

Bupati Naikkan Target IPM dan Tekan Kemiskinan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus memperkuat arah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers