SAMPIT – Maraknya remaja yang terlibat geng membuat anggota Polsek Ketapang berbenah. Mereka menyiapkan langkah sebagai ”amunisi” untuk mencegah kelompok itu berkembang. Salah satunya dengan menyisir dan menindak remaja yang kedapatan nongkrong di atas pukul 21.00 WIB.
Ketua Tim (Katim) Camar Ipda M Romadhon mengatakan, melalui penyisiran dan penindakan langsung, diharapkan mampu menertibkan remaja dari kegiatan menyimpang. Remaja diminta lebih fokus belajar di rumah serta dekat dengan orangtua.
”Kami sudah menyiapkan ’amunisi’ (langkah) untuk membuat remaja itu jera. Apalagi dengan adanya geng, kami akan awasi ketat pergerakan mereka. Kalau anggota ketemu mereka di jalan pada malam hari, akan langsung kami tindak tegas," ujarnya.
Penindakan itu, lanjut Romadhon, bisa berupa hukuman yang pantas bagi anak di bawah umur. Misalnya, ditahan sementara di Polsek dan dibina secara tegas, sebelum dikembalikan ke orangtuanya.
Sebelumnya, Polsek Ketapang mengamankan delapan remaja yang terlibat geng dan dicurigai akan tawuran pada Sabtu (11/11) malam. Remaja itu terjaring saat petugas melakukan patroli di beberapa titik.
Mereka merupakan anggota geng bernama Barisan Remaja Sampit (BRS) dan Latandos. Setelah dilakukan pembinaan oleh anggota Polsek Ketapang, delapan remaja tersebut dikembalikan ke orangtuanya.
Maraknya anggota geng di Sampit tidak hanya ditemukan di wilayah Kecamatan Ketapang. Di Baamang, seorang warga, Memet (43), mengatakan, pada Minggu (12/11) malam lalu, dia bersama dua warga lainnya melihat sepuluh remaja berpakaian serba hitam membawa kantung yang terbuat dari bekas karung beras.
”Sekitar sepuluh orang berjalan di sepanjang Jalan Usman Harun. Dua orang di antaranya membawa karung yang diikat dengan tali. Kami tidak berani mendekat. Siapa tahu yang mereka bawa itu senjata tajam yang biasa digunakan untuk tawuran," kata warga Jalan Usman Harun ini.
Kapolsek Baamang belum bisa dimintai keterangan mengenai masalah itu. Beberapa anggotanya mengaku belum menerima laporan masyarakat terkait hal tersebut.
Kapolsek Baamang AKP Agoes Tri sebelumnya mengatakan, pihaknya akan membubarkan remaja yang terlibat geng dan menindak tegas mereka. Meski begitu, polisi akan membina mereka dan mengembalikan penuh kepada orang tuanya untuk mendapatkan perhatian dan nasihat agar tidak mengulangi aktivitas di luar rumah pada malam hari yang cenderung negatif.
”Kami akan tindak tegas, karena remaja yang ikut geng itu cenderung anarkis, walaupun kadang saat tertangkap mereka mengaku hanya nongkrong atau alasan lainnya. Karena itu, saya mengimbau remaja di Kotim untuk menjauhi tempat sepi dan jangan berkumpul dengan anak-anak yang mengajak melakukan aksi kekerasan," tegasnya. (ron/ign)