SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Selasa, 06 Februari 2018 08:22
Tak Merasakan Benturan, Suasana Sunyi Tanpa Suara

Kesaksian Korban Kecelakaan Maut di Pundu

LEMAH: Dedi Mulyadi, salah satu korban selamat dari kecelakaan lalulintas yang menimpa rombongan dakwah dikilometer 102 Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, saat menjalani rawat inap akibat luka yang dialaminya, minggu (4/2).(AGUS FATARONI/RADAR SAMPIT)

Sebelas penumpang pikap asal Pontianak tewas dalam kecelakaan di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Sabtu (3/2) pagi.  Tiga orang selamat, salah satunya Dedi Mulyani.    

Kecelakaan maut antara pikap dan dump truk di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 102 Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, membuat Dedi Mulyani trauma. Hingga kemarin dia masih dirawat di Rumah Sakit Umum dr Doris Syilvanus Palangka Raya. Sementara sebelas korban yang meninggal dunia telah dimakamkan.     

Dari ketiga korban selamat, satu diantaranya dirawat di ruang inap, sementara dua orang masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU dan UGD.  

Dedi Mulyadi menuturkan bahwa dirinya bersama teman-teman yang lain tidak merasakan firasat apapun sebelum kecelakaan. “Sebelum kejadian teman-teman bersenda gurau seperti biasa, bahkan ada juga yang membicarakan dakwah. Hanya saja ada temen yang berkata, bahwa apabila dirinya wafat meminta untuk dimakamkan dimana tempat dia meninggal,” ucapnya saat dibincangi di Rumah Sakit Doris Syilvanus, Minggu (4/2).  

Dirinya bersama rombongan akan menghadiri dakwah atau pengajian se-Indonesia di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. “Kami dari Pontianak berangkat pada malam Jumat sekitar 60 orang menggunakan beberapa kendaraan seperti minibus dan juga pikap. Awalnya rombongan kami berangkat menggunakan bus Polda, namun setelah sampai perbatasan, kami berganti kendaraan karena bus Polda hanya mengatarkan sampai perbatasan,” jelasnya.

Dirinya juga menceritakan bagaimana posisi sebelum terjadinya tabrakan hingga setelah terjadi tabrakan.

”Posisi saya duduk berada di belakang, dekat pintu mobil sambil tertidur. Tak lama kemudian saya terbangun dan melihat mobil sudah mengarah ke dump truk. Setelah itu saya sudah tidak sadarkan diri, sampai akhirnya saya sadar dan  melihat dua mobil yang sudah tabrakan dangan kondisi terbakar,” ucapnya.

Saat akan tabrakan, dirinya tidak merasakan adanya hantaman ataupun benturan, karena kondisi sebelum tabrakan senyap walaupun melihat dump truk sudah dekat mengarah ke mobil yang ditumpanginya. Setelah sadarpun dirinya masih merasakan kesunyian tanpa adanya suara.

”Setelah beberapa menit kemudian datang dua orang lelaki dan perempuan yang menolong dan membawa saya menjauh dari api, sepertinya suami istri yang menolong saya. Setelah itu baru banyak yang datang untuk memadamkan api yang membakar mobil,” bebernya lagi.

Ia mengaku salah satu tulang tangan kanannya patah. Sementara pihak keluarga korban yang berada di Pontianak sudah mendapatkan kabar dan dijadwalkan sampai di Kota Palangka Raya hari ini.

“Keluarga sudah saya beri tahu, namun karena jaraknya jauh, maka mereka harus transit dulu ke Surabaya, kemudian baru besok mereka sampai ke Palangka Raya,” katanya sambil terbaring lemah.

Saat ditanya bagaimana perasaannya melihat teman-temannya tidak selamat, Ia merasa terharu, dimana meninggalnya dalam perjalanan untuk menegakkan agama. Bahkan rencananya mereka akan bertahan di Kalteng hingga 40 harinya rekan mereka yang meninggal.

“Setelah sehat kami juga tidak langsung pulang, karena kami akan melakukan ziarah dan melaksanakan peringatan 40 hari meninggalnya teman-teman,” pungkasnya.

Sementara itu, Diklit, SDM dan Humas RSUD dr Doris Syilvanus dr Theodorus S Atmadja mengatakan bahwa pihaknya memang menerima pasien laka lantas rujukan dari Rumah Sakit Kasongan sebanyak tiga orang.

“Ketiga Pasien tersebut datang secara bergantian, dimana pasien terakhir datang pada pukul 22.00 WIB, dengan kondisi dua pasien sudah sadarkan diri sementara satu diantaranya masih belum sadarkan diri. Pasien yang sadarkan diri mengalami patah tulang,” ucapnya saat dihubungi via seluler. (rm-86/vin)

 


BACA JUGA

Jumat, 09 Mei 2025 17:38

Apresiasi Panen Bioflok untuk Ketahanan Pangan

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyambut baik upaya…

Jumat, 09 Mei 2025 17:36

Dinkes Kotim Siagakan Obat dan Layanan Kesehatan Hadapi Penyakit Musiman

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Dinkes Kotim) meningkatkan…

Jumat, 09 Mei 2025 17:35

Prioritaskan Jemaah Lansia, Pemberangkatan Calon Haji Kotim Lewat Udara

SAMPIT – Sebanyak 218 calon haji asal Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 09 Mei 2025 17:25

Pabrik Pakan Ikan Beroperasi, Harga Lebih Murah

SAMPIT - Pabrik pakan ikan milik Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Kader PKK Miliki Peran Mulia

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menegaskan pentingnya peran…

Jumat, 09 Mei 2025 17:23

Dharma Santi Momentum Pererat Kerukunan dan Persaudaraan

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendorong generasi muda…

Jumat, 09 Mei 2025 17:22

Peningkatan Jalan Kandan–Camba Tertunda

SAMPIT — Warga Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), kembali…

Rabu, 07 Mei 2025 17:31

Bupati Rencanakan Pelebaran Jalan Muchran Ali

SAMPIT — Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berencana memperbaiki infrastruktur…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Jambore PKK Diikuti Ratusan Peserta

SAMPIT – Setelah tertunda dua tahun akibat keterbatasan anggaran, Jambore…

Rabu, 07 Mei 2025 17:30

Halikinnor Pimpin Gotong Royong

SAMPIT — Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor turun langsung memimpin…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers