PANGKALAN BUN - Puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) awalnya diprediksi terjadi pada bulan Maret 2018. Namun hingga bulan April 2018 ini, hujan masih sering turun pada siang hingga sore hari. Menurut pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Iskandar Pangkalan Bun situasi ini masih rawan menimbulkan bencana banjir di sejumlah wilayah kecamatan.
Prakirawan stasiun BMKG Iskandar Pangkalan Bun, Rangga Setya Pratama mengatakan untuk daerah berpotensi banjir di wilayah Kobar pada bulan April ini, yakni di Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) dan Kecamatan Arut Utara (Aruta) dan sekitarnya. ”Kemudian sebagian di wilayah Lamandau dan Seruyan,” ungkapnya, Rabu (11/4) kemarin.
Dilanjutkannya, melihat pertimbangan kondisi dinamika atmosfer terakhir dan faktor-faktor pengendali iklim di Indonesia, maka awal musim kemarau diperkirakan mulai pada akhir April hingga Juni 2018. Menurutnya daerah yang pertama memasuki musim kemarau yakni Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Bali. Selanjutnya perkembangan daerah yang akan mengalami musim kemarau akan bertambah dari bulan ke bulan. Puncak Musim Kemarau 2018 diprediksi terjadi pada bulan Agustus - September 2018.
”Saat ini hujan masih akan tetap terjadi, hanya saja intensitas dan jumlah curah hujannya cenderung menurun hingga nanti memasuki awal musim kemarau,” terang Rangga.
Dipaparkannya, pada saat puncak musim kemarau di wilayah Indonesia, perlu diwaspadai untuk daerah-daerah yang rentan terhadap bencana kekeringan, terutama kebakaran hutan dan lahan (Karhutla. Sebab musim kemarau tahun 2018 diperkirakan tidak separah musim kemarau tahun 2015. Hal itu karena sampai dengan pertengahan tahun 2018 iklim di Indonesia masih dipengaruhi La Nina lemah. Sehingga kemarau tahun ini akan berimplikasi positif pada tanaman palawija dan tanaman semusim yang tidak terlalu memerlukan banyak air.
Sedangkan lanjut Rangga, untuk wilayah Kalimantan Tengah, periode awal musim kemarau terjadi paling cepat pada bulan Mei dasarian ke 2 dan paling akhir pada Agustus dasarian ke 1. Wilayah yang paling cepat memasuki awal musim kemarau di wilayah Kalimantan Tengah ialah wilayah Hulu Sungai dan sekitarnya, hingga wilayah Tabalong (Kalimantan Selatan) dan sekitarnya. Sedangkan wilayah yang paling akhir memasuki awal musim kemarau ialah Pulau Laut.
”Khusus wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau dan Sukamara, akan memasuki awal musim kemarau pada kisaran bulan Juli dasarian ke 2, hingga Agustus Dasarian ke 1, dan hujan di wilayah ini bersifat normal,” pungkasnya. (jok/gus)