SAMPIT – Kasus crane maut sudah menemui titik terang. Satuan Reskrim Polres Kotim mengamankan operator crane yang pada waktu peristiwa pilu itu terjadi sedang bertugas. Namun, polisi belum memberikan keterangan lebih rinci terkait hal tersebut.
Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Wiwin Junianto Supriyadi ketika dikonfirmasi Radar Sampit membenarkan penangkapan tersebut. ”Iya, sudah kami amankan operator crane. Identitas masih belum dapat kami beberkan ke media. Kemungkinan Rabu (besok) baru diterangkan ke rekan-rekan wartawan,” ujarnya, Senin (4/6).
Meski begitu, berdasarkan informasi, operator tersebut dipastikan berstatus tersangka. Penangkapan juga dilakukan pada siang hari di kediamannya, kemarin.
Sementara itu, Kanit 4 Satreskrim Polres Kotim Ipda Sriyono mengatakan, tersangka bernama Asan. Namun, dia menolak memberikan keterangan lebih jauh sebelum ada keputusan rilis resmi dari Kasat Reskrim.
Sebelumnya diberitakan, crane kapal seberat tiga ton lebih ambruk pada 3 Mei lalu. Kejadian itu merenggut nyawa Aman (35), buruh lepas. Crane sepanjang sekitar 12 meter tersebut beroperasi untuk memindahkan ratusan sak pupuk dari Kapal Lintas Bahari 23 ke dalam tiga truk.
Awalnya proses pemindahan berjalan lancar. Namun, petaka tiba saat crane itu selesai memindahkan karung dan masih berada di atas truk. Tiba-tiba salah satu kerangka besi crane terpisah. Akibatnya crane itu langsung ambruk dan menewaskan Aman. (ron/ign)