SAMPIT – Satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan patungan untuk membuat tanggul geobag (karung kain berisi pasir) di bibir Pantai Ujung Pandaran. Hal itu untuk menyelamatkan destinasi wisata andalan Kotim tersebut dari bencana abrasi yang semakin parah.
”Saya sudah minta penambahan (dana pembuatan tanggul) geobag. Pemasangannya nanti bisa secara gotong royong (patungan, Red) dari semua SOPD. Mudah-mudahan disetujui. Itu juga untuk kepentingan bersama,” kata M Yusuf, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Selasa (5/6).
Yusuf menuturkan, pihaknya sudah berupaya maksimal sejak 30 Mei lalu dengan membuat tanggul geobag sepanjang 200 meter di sekitar aset Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Pemasangan tanggul itu sudah melebihi 40 meter dan terus dilakukan sebelum Lebaran.
Menurut Yusuf, tanggul dipasang di sekitar aset Disbudpar karena titik itu dinilai vital, yakni agar kawasan wisata tersebut agar bisa diselamatkan. Untuk lokasi lainnya juga akan dilakukan hal serupa.
Yusuf menjelaskan, apa saja yang diperlukan dalam pembuatan tanggul bisa dibantu masing-masing SOPD sesuai dengan kemampuan. Hal itu penting untuk membantu pihaknya mempercepat membuat pembatas ombak di Ujung Pandaran.
”Terutama dari Dinas PUPR. Alat berat ada. Silakan masing-masing instansi ikut berpartisipasi. Awasi bersama-sama untuk menyelamatkan pantai itu. Apa yang sudah dikerjakan, mudah-mudahan bisa bertahan beberapa bulan. Jika bisa sampai tahun depan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin Nur mengatakan, pemasangan tanggul sudah mencapai sekitar 40 persen. Batas waktu yang diberikan untuk memasang karung pasir dinilai sangat singkat. Pasalnya, alat berat yang digunakan sangat terbatas, sehingga menyita waktu tim untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
“Mereka hanya diberi waktu 10 hari sebelum Lebaran. Sedangkan sekarang sudah berjalan sekitar 7 hari dan masih ada waktu 3 hari, sementara pemasangan untuk tanggul darurat baru sekitar 40 persen,” ujar Aswin.
Karena itu, pihak desa dan kecamatan menginginkan agar rentang waktu yang diberikan diperpanjang setelah Lebaran. Hal itu agar pembuatan tanggul darurat menggunakan karung pasir bisa maksimal.
”Kami berharap ada kebijakan dari Pemkab Kotim melalui BPBD Kotim agar memperpanjang masa pemasangan tanggul darurat,” katanya. (mir/fin/ign)