SAMPIT- Nama Rudi Abidinsyah seketika hangat diperbincangkan. Pria yang selama ini lebih dikenal sebagai pegiat olahraga sepak bola di Kabupaten Kotawaringin Timur itu, disebut-sebut sebagai sosok yang membuat Jhon Krisli tersingkir dalam daftar calon legislatif yang diusung PDIP Kotim.
Masuknya nama Rudi yang informasinya karena lobi ”menit akhir” itu, menjadi pertanyaan banyak pihak. Apalagi namanya sukses ”mendepak” tokoh partai sekaliber Jhon Krisli yang sudah tiga periode duduk sebagai anggota legislatif di DPRD Kotim.
Ditengarai, Rudi yang mendadak jadi caleg itu berkat lobi di DPP melalui elite parpol berlambang banteng moncong putih tersebut. Selain itu, ada tokoh berpengaruh lain yang mengatur lobi. Sosok itu masih misterius.
Jhon Krisli saat menenangkan massa pendukungnya yang melakukan aksi di Kantor DPC PDIP Kotim hanya menyebut orang itu sebagai oknum. ”Ada oknum di PDIP (Kotim) ini yang selalu ingin menjegal saya,” ujarnya.
Informasi yang diperoleh Radar Sampit dari sejumlah sumber di internal PDIP Kotim, Rudi dipaksa jadi caleg. Dia diarahkan menyiapkan berkas sekitar tanggal 30 Juli. Dari berkas yang disiapkan, kabarnya rata-rata diterbitkan hari itu juga.
Rudi juga intens berkomunikasi dengan sejumlah pengurus DPC untuk mengurus berkas pencalonannya tersebut. Anehnya, hal itu tidak melalui Ketua DPC PDIP Kotim Rimbun. Rimbun disebut-sebut tidak mengetahui Rudi sebagai bacaleg yang diusung PDIP.
”Yang bersangkutan (Rudi, Red) intens berkomunikasi dengan sejumlah pihak di DPC (PDIP), termasuk orang penting di DPC untuk menyiapkan berkasnya, karena sangat mustahil bisa menyelesaikan berkas pencalonan itu dalam sehari,” kata sumber terpercaya Radar Sampit.
Ditemui Radar Sampit terkait hal itu, Jumat (3/8), Rudi enggan berkomentar. ”Untuk masalah itu, saya tidak mau komentar dulu. Yang pasti, saya sudah menyiapkan berkas sesuai ketentuan. Itu saja,” katanya.
Begitu pula ketika dia ditanya soal pencalonannya yang disebut-sebut didalangi orang berpengaruh di Kotim, Rudi memilih mengakhiri perbincangan. ”Saya masih di lapangan sepak bola. Lagi latihan,” katanya melalui seluler.
Sementara itu, pantauan Radar Sampit, Kantor DPC PDIP Kotim di Jalan Suprapto tampak kosong. Tidak ada aktivitas apa pun setelah disegel massa pendukung Jhon Krisli. Massa sebelumnya bersikukuh bertahan di sekretariat DPC PDIP Kotim itu. Namun, melalui pendekatan persuasif pengurus DPC, mereka membubarkan diri malam hari.
”Kami upayakan dengan cara persuasif hingga mereka akhirnya membubarkan diri, karena mereka paham dengan posisi saya. Mereka itu merupakan simpatisan PDIP sejak lama,” kata Rimbun. (ang/ign)