PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Tengah (Kalteng) Rawing Rambang mengatakan, pemerintah akan melakukan penanaman perdana peremajaan kebun kepala sawit rakyat, yang secara simblois dilaksanakan di Kotawaringin Barat. Penanaman perdana itu dijadwalkan dihadiri Presiden RI Joko Widodo.
Rawing menyebutkan, peremajaan dibuat untuk menebang pohon kelapa sawit tua dan menanam ulang untuk meningkatkan efektivitas masyarakat dan industri setempat.
”Dalam waktu dekat, akan kami laksanakan penanaman perdananya. Khusus penanaman secara simbolis di Kotawaringin Barat, rencananya akan dihadiri Presiden,” ucapnya, kemarin.
Untuk Kalteng, lanjutnya, program peremajaan tersebut ditargetkan seluas 10.223 hektare dan harus benar-benar milik masyarakat. Dana program itu sudah disiapkan dan akan langsung disalurkan ke petani.
”Ya, ini mengingat pemerintah telah mengalokasikan dana dari hasil pungutan ekspor crude palm oil (CPO) yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS),” tambahnya.
Dia menjelaskan, ada beberapa kriteria kebun sawit yang boleh diremajakan. Di antaranya, dilihat dari tingkat produktivitasnya yang rendah dan umurnya sudah tua. Kebun yang masih berusia empat tahun bisa diremajakan selama produktivitasnya rendah.
”Namun, itu sifatnya (peremajaan, Red) untuk kelompok tani, dengan luas lahan minimal 25 hektare. Jadi, bisa diusulkan kalau memang kurang prodiktivitas,” ucapnya.
Terkait mekanisme pengusulan peremajaan kebun masyarakat tersebut, yaitu diusulkan ke Dinas Perkebunan Kabupaten dan Kota, kemudian diteruskan ke Dinas Perkebunan Provinsi untuk selanjutnya dilakukan verifikasi dan diusulkan ke Pemerintah Pusat.
Lebih lanjut dia mengatakan, luas kebun kelapa sawit milik masyarakat di Kalteng mencapai sekitar 195 ribu hektare, sehingga itu yang akan disisir, mana yang tingkat produktivitasnya rendah dan perlu diremajakan.
”Melalui peremajaan, diharapkan tingkat produktivitasnya meningkat, sehingga perekonomian masyarakat juga akan lebih meningkat lagi,” pungkasnya. (sho/ign)