SAMPIT – Aparat Polres Kotim membekuk empat pelaku pencurian sarang burung walet. Para maling itu sempat beraksi di Nanga Bulik, Lamandau. Dari pemeriksaan aparat, para pencuri itu merancang aksinya dengan rapi. Mereka juga mengeluarkan modal jutaan rupiah untuk mencuri.
Pelaku yang diringkus, yakni Uhing (41), Andriansyah alias Binsul (27), Musharjol alias Iwan, dan Padli alias Anjar (26). Penangkapan itu bermula ketika aparat mendapat informasi dari warga adanya orang yang mencurigakan di Penginapan Bambu Kuning, Sampit. Polisi juga menerima informasi terkait maling walet itu dari Polres Lamandau.
Tujuh anggota Polres kemudian bergerak ke lokasi sekitar pukul 14.00, Jumat (31/8). Ditarget aparat, para garong itu melawan dan berupaya kabur. Namun, polisi berhasil membekuknya.
Petugas juga mengamankan sejumlah peralatan yang digunakan untuk mencuri, seperti tali tambang, parang, linggis, gunting, alat perekam (tiruan suara burung walet), CPU, palu, kabel, senter, tang, obeng, kotak seluler, tas ransel, dan lainnya.
Dari interogasi aparat, Uhing mengaku bersama kawanannya membeli alat-alat untuk melancarkan aksinya di Kota Palangka Raya dengan menghabiskan uang sebesar Rp 300 ribu. Keempat orang ini kemudian menyewa mobil selama enam hari. Uang muka sewa mobil itu dibayar sebesar Rp 1 juta. Alasan mereka, mobil itu untuk jalan-jalan.
Empat pelaku kemudian meluncur dari Palangka Raya menuju Lamandau. Mereka kemudian mencari bangunan walet yang tidak ada penjaganya. Ketika situasi sepi, tepat di pergantian hari, Kamis (30/8), pelaku beraksi. Mereka menggasak sarang burung walet seberat 1,7 kilogram di dua gedung berbeda.
Sarang burung walet itu kemudian dijual. Namun, belum diketahui hasil penjualannya. Pelaku kemudian berangkat dari Lamandau menuju Sampit. Kemudian, menginap di penginapan Bambu Kuning.
Belum ada keterangan resmi dari Polres Kotim terkait penangkapan itu. Satreskrim Polres Kotim masih menunggu tim buser Polres Lamandau untuk menindaklanjuti kasus tersebut. mereka sedianya akan dibawa ke Lamandau, karena kasusnya terjadi di wilayah itu. (hgn/ign)