SAMPIT - Seekor ular dipong atau sanca gendang menghebohkan warga yang hendak menghadiri serah terima jabatan (sertijab) Kepala Desa Kandan dan Kepala Desa Hanjalipan di halaman Kantor Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur, , Senin (4/2).
Beberapa warga kaget saat ular tersebut dikeluarkan dari tong sampah. Sejumlah orang kemudian berupaya memindahkan ular tersebut ke dalam karung.
Warga setempat menyebutnya ular depong. Ular sepanjang satu meter dengan warna coklat keabu-abuan dan motif di sepanjang tubuhnya itu ditemukan oleh salah satu staf kecamatan pada Minggu (3/2) malam.
Camat Kota Besi Ninuk Muji Rahayu mengatakan, ada staf kecamatan yang lembur pada Minggu malam untuk persiapan sertijab. Saat stafnya keluar dari ruangan, tiba-tiba saja ada ular di situ.
”Saya tidak tahu ular darimana,” ujarnya seraya tersenyum.
Ular itu ada di atas keset. Kalau tidak dilihat benar-benar, tidak tahu di situ ada ular. Sebab keset kantor kecamatan yang berwarna hitam hampir sewarna dengan ular.
Ninuk menduga cuaca yang sering hujan mengakibatkan ular masuk ke halaman kantornya. “Kita enggak tahu juga datang darimana, mungkin dari depan, dari parit, atau dari sebelah, tapi mungkin sudah beberapa hari. Entah dia lapar, nah pas baru malam ketahuan,” ungkapnya.
Kejadian ular masuk kantor kecamatan baru kali pertama terjadi, rencananya ular tersebut akan dibawa oleh Kades Palangan Antasius Delik.
Ular dipong atau phyon curtus mempunyai postur tubuh gendut, dengan panjang tubuh sekitar 1 meter. Motif dipong yang merajah di seluruh tubuhnya sangat bervariasi di setiap individu. Bahkan bayi dipong dari indukan yang sama bisa memiliki keanekaragaman motif yang berbeda.
Ular dipong memiliki tempramen yang tenang, hidup di daerah tropis, dan tingkat kelembapan yang tinggi. Di habitat aslinya dipong banyak ditemukan di hutan lebat. Tikus, tupai, ayam dan burung biasa dijadikan sebagai mangsanya. (rm-96/yit)