SAMPIT— Peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kecamatan Kotabesi, (Kobes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuat kecamatan tersebut menunda pembelajaran tatap muka di jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), meskipun sudah ada rekomendasi dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kotim.
"Karena Kobes zona merah jadi menunda pembelajaran tatap muka di SMP," ujar Camat Kotabesi Ninuk Muji Rahayu kepada Radar Sampit, Rabu (11/11).
Penundaan tersebut kata Ninuk, sudah dilaporkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kotim, pihaknya pun menyampaikan alasan kenapa dilakukan penundaan pembelajaran tatap muka di kecamatan tersebut.
"Selain zona merah ada salah satu guru dan salah satu orangtua siswa yang terpapar Covid-19, untuk itu sekolah ditunda dulu,” terangnya.
Untuk rencananya pembelajaran tatap muka di tingkat SMP, pihaknya masih melihat perkembangan yang terjadi di wilayah tersebut, jika memang terjadi peningkatan kasus yang signifikan sekolah belum akan melakukan pembelajaran tatap muka.
"Untuk Kobes jumlah kasus bertambah lagi, jadi untuk sekolah, saya masih koordinasi lagi dengan Satgas kabupaten untuk minta petunjuk lebih lanjut," tandasnya.
Dikatakan Ninuk, untuk kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah belum semua orang tua atau wali murid menyetujuinya, untuk presentase jumlah orang tua murid yang setuju ataupun tidak tidak mengetahui persis jumlah.
Sebelumnya, pihak kecamatan bersama dengan Satgas Covid-19 kecamatan telah melakukan pemantau kondisi sekolah dalam rangka verifikasi, rencana kegiatan pembelajaran di sekolah, umumnya sekolah sudah menyiapkan protokol kesehatan untuk diterapkan di sekolah, baik itu masker, pelindung wajah, tempat cuci tangan, cairan pembersih tangan, hingga kebersihan ruang kelas.
Sementara itu, adanya peningkatan kasus ini membuat pihaknya ekstra melakuan pengawasan dan imbauan kepada masyarakat untuk disiplin terhadap protokol kesehatan. (yn/dc)