PANGKALAN BANTENG – Ratusan kader posyandu di sejumlah desa di Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat mengikuti kegiatan penyegaran kader yang diselenggarakan oleh PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona (GSPP). Kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kobar ini dilaksanakan di aula kantor PT.GSPP, Senin (22/4) lalu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kader-kader posyandu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menalankan tugas mereka,” ungkap CDO PT GSPP, Adelina.
Sejumlah materi penting disampaikan dalam kegiatan yang didikuti total sekitar 130 kader yang berasal dari desa-desa binaan perusahaan grup Astra Agro Lestari itu.
“Materi yang diberikan ialah pemantauan pertumbuhan, cara menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, cara mengisi grafik pertumbuhan dan materi imunisasi dan materi tentang stunting,” tambahnya.
Menurutnya pelatihan kader sangat penting, sebagai upaya meningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Maka dengan itu setiap kader harus memahami program-program kesehatan, agar bisa tersalurkan ke masyarakat.
“Kader posyandu memiliki peranan penting dalam kesehatan masyarakat. Apalagi kader merupakan pintu pertama dalam penyediaan jasa kesehatan di posyandu, sehingga perlu mendapatkan pelatihan,” ungkapnya.
Administratur PT. GSPP Gunawan mengatakan bahwa penyegaran kader posyandu itu menjadi salah satu program pembinaan amsyarakat di bidang kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan meningkatkan kopetensi kader posyandu, meningkatkan kualitas pelayanan posyandu, serta merupakan upaya peningkatan kelas posyandu menjadi posyandu mandiri.
“Ada kader internal perusahaan dan juga kader eksternal yang berasal dari Desa Sungai Kuning, Desa Kebun Agung, Desa Arga Mulya, Desa Sungai Pakit, dan Desa Amin Jaya,” terangnya.
Dalam kesempatan itu Administratur PT GSPP, Gunawan juga menegaskan bahwa salah satu materi yang menjadi topic utama dalam penyegaran kader posyandu itu adalah masalah Stunting atau kerdil yang merupakan merupakan masalah gizi kronis dan bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan fisik dan pertumbuhan otak pada anak. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu terkait stunting dan pencegahannya.
”Seorang kader bukan hanya sebagai pengelola posyandu saja tapi juga merencanakan kegiatan dan meningkatkan pengetahuan. Setelah mengikuti kegiatan penyegaran ini semoga kader lebih siap dalam menjalankan tugas dan lebih responsif terhadap kejadian di lapangan,” harap Gunawan.
Oleh karena itu pengetahuan untuk menjaga anak-anak dari sejak dalam kandungan sampai 1000 hari kelahiran perlu disebarluaskan, karena pada usia kelahiran kurangnya nutrisi anak merupakan salah satu penyebab stunting. Menurutnya ini sangat perlu untuk mewujudkan generasi penerus yang mampu bersaing.
”Ini saya sampaikan, agar para ibu sebagai kader posyandu berkomitmen untuk membantu tumbuh kembang anak-anak kita, penerus estafet pembangunan,” harapnya.
Sementara itu Sri Asih, salah satu kader posyandu asal Desa Amin Jaya menyatakan sangat bersyukur bisa mendapatkan pelatihan yang bermanfaat ini. Ia mengaku selain mendapatkan ilmu, pelatihan ini merupakan sarana komunikasi dan bentuk kerjasama saling menguntungkan antara perusahan dan masyarakat sekitar.
“Tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi bisa menjalin silaturahmi yang baik antar pihak,” tuturnya. (adv/sla)