KUALA KAPUAS – Belum sebulan berlalu, kasus keracunan makanan massal kembali terjadi di Kalimantan Tengah. Kali ini menimpa puluhan warga dari sejumlah desa di Kabupaten Kapuas, Jumat (24/5).
Para korban yang keracunan langsung dilarikan ke RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Kapuas menggunakan mobil ambulans. Rumah sakit itu tercatat merawat 87 pasien keracunan. Mereka berasal dari Desa Handil Baru, Handil Lebu, Handil Aya, Handil Tanggul, Handil Cankingan Hindun, dan Desa Lagon.
Informasi yang dihimpun Radar Sampit, puluhan warga itu awalnya mengikuti buka bersama pada Kamis (23/5) lalu. Menu yang disajikan berupa nasi dengan telur dan sambal. Reaksi keracunan mulai terjadi keesokan harinya sekitar pukul 08.00 WIB.
Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat berharap warga yang keracunan makanan segera sembuh dan pulih kembali. ”Secara pribadi saya sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya minta semua intansi terkait sigap menangani pasien," tegas Ben saat membesuk para korban.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Kapuas, Agus Waluyo mengatakan, sebanyak 87 korban keracunan itu masih dalam penanganan medis. Dia memperkirakan jumlah pasien akan bertambah.
”Kami akan menyediakan tempat dan memasang tenda serta selasar untuk mengantisipasi bertambahnya korban," katanya.
Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro melalui Kasat Reskrim AKP Ahmad Budi Martono mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan tentang kejadian tersebut dan masih melakukan penyelidikan.
”Kami masih masih memeriksa saksi dan ambil sampel makanan. Untuk keterangan lebih lanjut nanti kami sampaikan lagi,” katanya.
Catatan Radar Sampit, dalam bulan ini sudah ada tiga keracunan massal. Dua kejadian di Kapuas dan sisanya di Kabupaten Seruyan. Pertama, 3 Mei lalu, puluhan warga Desa Lamunti Permai (A1), Kapuas, keracunan nasi kotak.
Mereka harus mendapat perawatan medis setelah menyantap makanan saat hajatan di kediaman warga setempat. Para undangan mendapat nasi kotak dengan sambal merah, lalu disantap bersama. Keesokan harinya, sejumlah warga mengeluhkan pusing dan mual hingga dibawa ke puskesmas. Jumlahnya mencapai sekitar 40 orang.
Selanjutnya, pada 13 Mei, 53 karyawan PT Sabindo, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, keracunan makanan yang dihidangkan dalam sebuah hajatan. Satu orang meninggal dunia. Peristiwa itu bermula ketika sejumlah karyawan menghadiri undangan aqiqah sekaligus buka bersama di kediaman Tumina, Minggu (12/5).
Makanan yang dihidangkan beragam, seperti gulai kambing, daging ayam, es buah, dan lainnya. Keesokan harinya, satu per satu warga mulai keracunan makanan. Gejalanya nyaris sama, diare, pusing-pusing, meriang, hingga mual. (der/ign)