Kurang dari sepekan lagi, pelaksanaan Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) Provinsi Kalimantan Tengah yang ke-XI akan segera digelar. Ratusan peserta akan meramaikan kegiatan itu. Kotim diberikan kesempatan menjadi tuan rumah, tepatnya di Desa Eka Bahurui.
HENY, Sampit
Sejumlah pegawai lelaki berseragam dinas tengah sibuk memasang umbul-umbul setinggi sekitar tiga meter. Ada sekitar seribu umbul-umbul yang akan akan dipasang di sepanjang Jalan HM Arsyad sampai Desa Eka Bahurui.
Umbul-umbul tersebut terlihat sudah berjejer rapi sejak memasuki pintu gerbang Selamat Datang di Desa Eka Bahurui hingga lokasi tempat kegiatan.
Di sisi lain, Rusdiansyah, Kepala Desa Eka Bahurui bersama Camat MB Ketapang Sutimin dan Sekretaris Camat MB Ketapang M Huzaifah, sibuk memantau lokasi yang akan dijadikan tempat pelaksanaan Peda KTNA Kalteng yang ke-XI.
Lokasi tersebut berada di lapangan sepak bola berukuran 81 meter x 45 meter. Posisinya di antara gereja dan gedung SD, tak jauh dari kantor Desa Eka Bahurui. Lapangan tersebut cukup luas untuk menampung seluruh peserta dari berbagai perwakilan dari tingkat kabupaten.
Kerangka panggung berbahan besi aluminium juga terlihat sudah terpasang. Begitu pula dengan alat berat yang bertuliskan PU Kotim, terlihat bertengger di dekat panggung.
”Panggung sudah empat hari ini dipasang dan alat berat itu nantinya digunakan untuk meratakan tanah yang baru saja diuruk,” kata Rusdiansyah, Senin (1/7).
Rusdiansyah mengaku bangga desa yang dipimpinnya menjadi tempat pelaksanaan Peda KTNA, agenda rutin pemerintah yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali ini. ”Saya jelas merasa bangga Kotim bisa menjadi tuan rumah. Senangnya lagi, lokasinya di Desa Eka Bahurui,” katanya.
Menurutnya, Desa Eka Bahurui baru pertama kali dijadikan tempat pelaksanaan kegiatan Peda KTNA. Dia berharap melalui kegiatan itu Desa Eka Bahurui semakin dikenal masyarakat luas.
”Kami berharap kegiatan ini juga berdampak positif meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa ini agar semakin baik lagi,” katanya.
Rusdiansyah menuturkan, kegiatan yang akan dilaksanakan pada 7-13 Juli 2019 tersebut akan diikuti ratusan peserta dari berbagai perwakilan kabupaten se-Kalteng. Selama sepekan kegiatan berlangsung, pihaknya sudah mempersiapkan tempat pemondokan untuk para petani.
”Pemondokan sudah kami siapkan dan akan ditempatkan di rumah-rumah warga setempat di 12 RT dengan jumlah pondok sekitar 63 rumah yang dijadikan sebagai tempat para peserta petani untuk mandi, makan, dan beristirahat,” ujarnya.
Terpisah, Koordinator Sekretariat Peda KTNA Rudi Herlambang mengatakan, Pemkab Kotim telah melakukan persiapan sejak Maret lalu. Tercatat udah tiga kali menggelar rapat untuk kematangan persiapan kegiatan yang rencananya akan dihadiri Gubernur Kalteng Sugianto Sabran itu.
”Dalam waktu dekat ini rencananya Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan dari Provinsi Kalteng akan meninjau lokasi di Desa Eka Bahurui,” kata Herlambang yang juga Kabid Penyuluhan di Dinas Pertanian Kotim ini.
Dalam kegiatan itu, lanjutnya, beberapa instansi terkait juga dilibatkan, di antaranya Dinas Perhubungan Kotim, Disperkim, Dinas Perikanan, Disperdagin, Protokol Setda, Bagian Umum Setda, PDAM, PLN dan beberapa instansi terkait lainnya.
”Disperdagin nantinya kan menyiapkan tendanya, Dishub mengatur situasi keamanan lalu lintas dan ada juga dari dinas lainnya yang juga terlibat,” ujarnya.
Dipilihnya Desa Eka Bahurui, lanjutnya, karena dinilai sebagai lokasi yang paling tepat. ”Dinas Pertanian Kotim sudah menawarkan beberapa tempat dan beberapa kades pun ada yang mengajukan. Pada hasil rapat akhirnya ditetapkan Desa Eka Bahurui sebagai tempat yang paling cocok dari sisi kesiapan lokasi dan tempat penyediaan pemondokan,” ujarnya.
Peda KTNA nanti, lanjutnya, akan diikuti sekitar 750 peserta. Kegiatan itu akan menampilkan demo membongkar dan merakit alsintan serta penampilan aneka jenis tanaman pangan dan hortikultura dan berbagai lomba lainnya.
”Ada yang lebih spesifik lagi. Petani juga akan mengikuti kompetisi keterampilan temu karya penyuluh dan temu karya petani yang merupakan ajang kompetisi bagi petani unjuk bakat berbagai penemuan para petani yang bersifat inovasi dan tradisional dengan biaya murah dan terjangkau. Apabila nantinya menang, akan mewakili Kalteng ke tingkat pekan nasional yang akan digelar di Padang tahun 2020 mendatang,” tandasnya. (***/ign)