SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 11 Februari 2016 10:14
Dua Bulan Menghilang, Enam Warga Padang Ditemukan di Palangka Raya, Ternyata...
BERMAIN: Anak-anak mantan anggota eks Gafatar saat bermain di penampungan, Rabu (11/2). (FOTO: DODI/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Enam warga asal Kota Padang, Sumatera Barat, yang hilang sejak dua bulan lalu, akhirnya ditemukan di Kota Palangka Raya. Kapolres Palangka Raya AKBP Jukirman Situmorang mengungkapkan enam orang yang ditemukan itu diduga bergabung dengan Gafatar. Mereka telah diamankan di Polres Palangka Raya untuk dipulangkan ke keluarganya.

Enam orang yang merupakan satu keluarga itu, yakni Ana Sri Fatiah (25), Farid Risky R (6), Nadine Alya lya S (3), Nurhayati (53), Hario Putra (29), dan Willa Anzayan (17). Mereka dilaporkan hilang oleh Deni Hendri, suami Ana.

Jukiman menjelaskan, awalnya polisi mendapat laporan dari Deni di Padang, Sumbar. Dia menyampaikan bahwa istri dan dua anaknya hilang. ”Diduga ikut ormas Gafatar dan posisi sekarang berada di Palangka Raya,” ucapnya.

Selanjutnya, anggota intel dan reskrim mencari alamat yang telah diinformasikan di barak milik Siti Purwestri, Jalan Bangau Palangka Raya. Anggota berhasil menemukan keluarga Deni yang hilang tersebut.

”Berdasarkan keterangan, mereka benar telah meninggalkan Kota Padang dan mengaku eks Gafatar,” jelasnya.

Jukiman mengungkapkan, enam orang itu hijrah ke Palangka Raya melaksanakan perintah pimpinannya. Hal itu disebabkan di kota asalnya terjadi penolakan terhadap ormas tersebut. Dokumen keanggotaan mereka sebagai anggota Gafatar telah dibakar untuk menghilangkan jejak. Atas permintaan pihak suami dan keluarga lainnya, mereka saat ini diamankan di Polres Palangka Raya.

”Nanti akan menjemput langsung si istri beserta keluarga untuk dibawa pulang ke Padang, menunggu pihak keluarga yang datang menjemput,” kata Jukiman.

Menurutnya, enam anggota eks Gafatar tersebut telah didata kembali dan membuat surat pernyataan sukarela agar mau dipulangkan bersama keluarganya. ”Mereka baru tiga bulan di Palangka Raya, sebelumnya di Mempawah, Kalimantan Barat. Karena ditolak, akhirnya mereka pergi dari sana," tuturnya. (daq/sho/vin/ign)


BACA JUGA

Jumat, 20 September 2024 10:03

Prestasi Drumband Jadi Motivasi

SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mengapresiasi setinggi-tingginya kontingen…

Jumat, 20 September 2024 09:59

Perlindungan Petani Prioritas Utama

SAMPIT – Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah menyampaikan,…

Kamis, 19 September 2024 10:03

Pemkab Salurkan Sembako untuk Lansia di Cempaga

SAMPIT - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus berupaya memperkuat…

Kamis, 19 September 2024 09:57

Gunakan Fasilitas Olahraga Sesuai Perda

SAMPIT-Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Dadang Siswanto mengingatkan pemerintah…

Rabu, 18 September 2024 10:06

Drumband Kalteng Raih Emas PON XXI

SAMPIT - Kontingen drumband Kalimantan Tengah (Kalteng) berhasil meraih medali…

Rabu, 18 September 2024 09:58

Soroti Arah Pembangunan 20 Tahun ke Depan

SAMPIT-Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Riskon Fabiansyah menyampaikan, ada beberapa…

Selasa, 17 September 2024 14:54

Halikinnor Apresiasi KPU Kotim

SAMPIT -  Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor memberikan apresiasi kepada…

Selasa, 17 September 2024 14:48

Desak Pemerintah Beberkan Areal PBS Masuk Kawasan Hutan

SAMPIT-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)…

Jumat, 13 September 2024 11:24

Atlet Asal Kotim Harus Unjuk Kemampuan

SAMPIT - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie…

Jumat, 13 September 2024 11:22

Harga Tiket Pesawat Harus Kompetitif

SAMPIT - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rinie…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers