PALANGKA RAYA – Enam warga asal Kota Padang, Sumatera Barat, yang hilang sejak dua bulan lalu, akhirnya ditemukan di Kota Palangka Raya. Kapolres Palangka Raya AKBP Jukirman Situmorang mengungkapkan enam orang yang ditemukan itu diduga bergabung dengan Gafatar. Mereka telah diamankan di Polres Palangka Raya untuk dipulangkan ke keluarganya.
Enam orang yang merupakan satu keluarga itu, yakni Ana Sri Fatiah (25), Farid Risky R (6), Nadine Alya lya S (3), Nurhayati (53), Hario Putra (29), dan Willa Anzayan (17). Mereka dilaporkan hilang oleh Deni Hendri, suami Ana.
Jukiman menjelaskan, awalnya polisi mendapat laporan dari Deni di Padang, Sumbar. Dia menyampaikan bahwa istri dan dua anaknya hilang. ”Diduga ikut ormas Gafatar dan posisi sekarang berada di Palangka Raya,” ucapnya.
Selanjutnya, anggota intel dan reskrim mencari alamat yang telah diinformasikan di barak milik Siti Purwestri, Jalan Bangau Palangka Raya. Anggota berhasil menemukan keluarga Deni yang hilang tersebut.
”Berdasarkan keterangan, mereka benar telah meninggalkan Kota Padang dan mengaku eks Gafatar,” jelasnya.
Jukiman mengungkapkan, enam orang itu hijrah ke Palangka Raya melaksanakan perintah pimpinannya. Hal itu disebabkan di kota asalnya terjadi penolakan terhadap ormas tersebut. Dokumen keanggotaan mereka sebagai anggota Gafatar telah dibakar untuk menghilangkan jejak. Atas permintaan pihak suami dan keluarga lainnya, mereka saat ini diamankan di Polres Palangka Raya.
”Nanti akan menjemput langsung si istri beserta keluarga untuk dibawa pulang ke Padang, menunggu pihak keluarga yang datang menjemput,” kata Jukiman.
Menurutnya, enam anggota eks Gafatar tersebut telah didata kembali dan membuat surat pernyataan sukarela agar mau dipulangkan bersama keluarganya. ”Mereka baru tiga bulan di Palangka Raya, sebelumnya di Mempawah, Kalimantan Barat. Karena ditolak, akhirnya mereka pergi dari sana," tuturnya. (daq/sho/vin/ign)