SAMPIT – Keinginan Bupati Kotim Supian Hadi memasang jagoannya dalam satu paket bupati dan wakil bupati Kotim dalam Pilkada 2020 mendatang dianggap hanya sekadar basa-basi. Apalagi saat ini Taufiq sudah menegaskan pasangannya maju adalah Supriadi dan telah mendatangi petinggi partai di Jakarta.
”Saya rasa keinginan Bupati memasangkan Taufiq Mukri dan Halikinnor itu hanya sekadar kamuflase politik saja. Itu tidak mungkin terjadi karena pak Halikin apakah mungkin jadi nomor dua?” kata Bambang Nugroho, pemerhati politik di Kotim.
Dia mengaku tertarik dengan pernyataan Supian. Pasalnya, apabila memang Supian menginginkan keduanya, seharusnya pasangan itu sudah mulai disandingkan dan diperkenalkan dalam setiap agenda pemerintahan.
”Kalau mau dipasangkan, harusnya dipatenkan pasangan itu sejak awal, sementara sekarang publik tahunya Taufiq Mukri saat ini pasangannya Supriadi dan itu sudah diketahui publik secara luas,” ujar Bambang.
Meski demikian, menurutnya, apabila Taufiq dan Halikinnor berpasangan, akan jadi sebuah kekuatan politik yang tidak bisa dianggap remeh. Figur Taufiq ditambah kedekatan Halikin dengan semua segmentasi masyarakat menambah kekuatan keduannya.
”Apalagi dari birokrat keduanya bisa merangkul, sehingga akan jadi lawan yang sulit dikalahkan,” kata dia.
Namun, sisi negatifnya, kata Bambang, apabila Taufiq meninggalkan Supriadi sebagai wakilnya, publik akan menilai Taufiq mengingkari Supriadi. ”Respons negatif akan datang dari publik jika Taufiq meninggalkan Supriadi, karena keduanya sudah kesana kemari sampai ketua partai di Jakarta,” katanya.
Meski demikian, kata dia, Supriadi lebih unggul. Pasalnya, sudah memiliki partai sendiri. Itu yang membuat Taufiq sulit beranjak. ”Kalau pasangan Taufiq-Halikinnor kan belum ada perahu politik sama sekali. Akan kesulitan sementara sejumlah partai semua menginginkan ada kadernya yang maju,” ujarnya.
Tokoh lainnya, Gumarang, mengatakan, jika Taufiq meninggalkan Supriadi akan menimbulkan etika politik yang tidak tepat. Meski demikian, Gumarang mengakui pasangan Taufiq-Halikin akan sulit. Selain keduanya di bawah kendali Supian Hadi, juga akan membuat serangan lawan politik terhadap keduanya akan sangat mudah dilancarkan.
”Kalau mereka berdua sangat mudah diserang. Apalagi keduanya bagian dari pemerintah saat ini, yang punya beban pemerintahan di masa lalunya masing-masing,” kata dia.
Gumarang menilai, siapa pun yang dipasangkan Supian tidak berdampak besar. Maka dari itu, dia menyakinkan bakal calon lain agar tidak terpengaruh dengan isu petahana tersebut.
Dia menilai Kotim ke depannya perlu wajah baru untuk memimpin. Sudah saatnya masyarakat mencari pemimpin baru yang bukan dari gerbong pemerintahan sekarang. Pasalnya, roda pemerintahan berikutnya tidak akan ada perubahan.
”Baik Taufiq Mukri dan Halikinnor adalah bagian pemerintahan saat ini. Mereka punya beban masa lalu. Jadi, lebih baiknya Kotim mencari pemimpin baru yang lebih segar dan bebas dari beban masa lalu di pemerintahan,” kata dia.
Berterima Kasih
Sementara itu, Taufiq Mukri berterima kasih atas dukungan Supian Hadi terkait pencalonan dalam Pilkada 2020. Meski demikian, dia menegaskan, keikutsertaannya dalam pilkada nanti masih berjalan seadanya.
”Saya berterima kasih komentar dan dukungan dari pak Supian Hadi terkait Pilkada 2020 nanti, karena pendaftaran masih lama maka saat ini saya masih fokus menjalani tugas sebagai wabup," tegas Taufiq, Senin (26/8).
Dia menuturkan, masa pendaftaran pasangan calon pada 28-30 April masih lama, sehingga dia masih fokus menyelesaikan tugasnya mendampingi Supian di periode kedua.
Sebelumnya, Taufiq mengaku tak ada niat untuk maju lagi. Tapi, ada beberapa tetua (tokoh) yang mendorong agar dia kembali maju. Awalnya dia berniat maju melalui jalur independen. Ada sejumlah masyarakat yang secara sukarela mengumpulkan KTP dan menyerahkan padanya. Namun, di tengah perjalanan, Partai Golkar mendekati dan Supriadi bersedia jadi nomor dua.
Sekalipun Supian ingin menjagokan Taufiq berpasangan dengan Halikinnor, besar kemungkinan hal tersebut tak bakal terwujud. Pasalnya, Taufiq sebelumnya telah memastikan diri berpasangan dengan Supriadi. Bahkan, keduanya terlihat sering berpasangan saat menghadiri berbagai acara, baik di Kotim maupun luar daerah.
Sebelumnya, Supian mengharapkan Taufiq bisa berpasangan dengan Halikinnor. Sebab, menurutnya, selama sepuluh tahun berpasangan memimpin Kotim, Taufiq sangat membantunya dalam banyak hal. Di antaranya menjadi penasihat politiknya dalam mengambil kebijakan. Dia dan Taufiq juga tak pernah bermasalah, baik secara pribadi maupun pekerjaan. Sebaliknya, saling membantu dalam melaksanakan tugas.
”Sama halnya dengan pak Halikin. Beliau selama ini membantu saya mengamankan kebijakan urusan birokrasi. Saya sudah tahu persis kinerja dua orang ini, jadi saya tegaskan mendukung keduanya di pilkada nanti. Lebih baik lagi kalau keduanya berkoalisi," pungkasnya. (ang/dc/ign)