SAMPIT-- Hujan dengan intensitas ringan yang terus turun di wilayah Kotim belakangan ini, dinilai cukup efektif untuk mengurangi seberan titik panas (hotspot) yang sebelumnya cukup banyak. Selain itu, dampak asap kebakaran lahan juga sangat tipis, sehingga cukup membuat kondisi cuaca lebih baik, terutama di pagi hari.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nur Setiawan menjelaskan, berdasarkan pantauan data satelit yang dikelola BMKG, saat ini titik panas di wilayah Kotim nihil. Hal tersebut merupakan dampak dari hujan ringan yang terus terjadi beberapa hari terakhir. Meski demikian, menurutnya harus tetap harus waspada, sebab kondisi lahan masih masuk dalam katagori rawan terbakar.
"Untuk hari ini titik panas di wilayah Kotim nol. Hal ini menunjukkan bahwa hujan cukup efektif memadamkan api dan menghilangkan titik panas," ujarnya.
Nur melanjutkan, hujan ringan juga akan terus meluas sebarannya. Seperi di Kecamatan Antang Kalang, Bukit Santuai, Cempaga, Cempaga Hulu, Kotebesi, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hulu, Parenggean, Pulau Hanaut, Seranau, Telaga Antang, Telawang, dan Tualan Hulu. Hampir seluruh wilayah Kotim sudah mulai turun hujan, hanya ada lima kecamatan yang belum turun hujan.
"Kondisi tersebut tentunya memberikan dampak positif untuk Kotim, sebab udara sudah mulai bersih, meskipun sedikit asap tipis masih terasa. Hal tersebut juga sudah tidak mengganggu aktivitas transportasi di Kotim,” imbuhnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor meminta masyarakat tetap waspda dan menjaga kondisi sekitar tempat tinggal mereka. Menurutnya, jangan sampai melihat kondisi sudah mulai turun hujan, malah dengan sengaja melakukan pembakaran lahan. Sebab, kondisi saat ini masih belum sepenuhnya musim hujan, karena intensitasnya masih sangat rendah.
"Saya minta masyarakat sama-sama menjaga kondisi cuaca yang sudah membaik ini. Jangan ada lagi yang secara sengaja melakukan pembakaran lahan. Sebab akan merugikan banyak pihak, jika cuaca kembali berasap," pungkasnya. (dc/gus)