SAMPIT – Kabut asap pekat yang menyelimuti Kota Sampit kembali mengganggu penerbangan. Pesawat maskapai NAM Air rute Surabaya-Sampit, sempat gagal mendarat di Bandara H Asan Sampit Senin (2/9) sore.
”Cuaca tidak mendukung karena jarak pandang untuk mendarat pendek akibat kabut asap,” kata Distrik Manager Sriwijaya Group Tosio Orayama.
Pesawat tersebut harusnya dijadwalkan mendarat sekitar pukul 15.30 WIB. Pendaratan di Bandara Haji Asan Sampit baru bisa dilakukan sekitar pukul 17.30 WIB. ”Pesawat holding sembari menunggu perkembangan jarak pandang,” katanya.
Menurutnya, keputusan itu sesuai SOP keselamatan penerbangan. Apabila jarak pandang tidak sesuai SOP, harus mengikuti ketentuan. Setelah mendarat mulus di landasan pacu bandara, pesawat itukembali terbang ke Surabaya.
Kepala Bandara Haji Asan Sampit Havandi Gusli membenarkan pesawat NAM Air tujuan Sampit – Surabaya terpaksa harus mengalami keterlambatan sekitar 1,5 jam. ”Baru hari ini yang mengalami delay karena kabut asap di sore hari semakin pekat dan mengganggu penerbangan,” katanya.
Havandi mengatakan, jarak pandang di Bandara Haji Asan Sampit kemarin sore mencapai 2.000 meter. Tak hanya pesawat NAM Air yang mengalami keterlambatan, maskapai Wings Air juga mengalami terlambat hingga berjam-jam.
“Wings juga delay sampai tiga jam. Sesuai jadwal berangkat pukul 15.45 WIB, tetapi baru bisa terbang pukul 18.31 WIB,” katanya.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit Nur Setiawan mengatakan, hingga pukul 16.00 WIB kemarin, titik panas di wilayah Kotim terpantau sebanyak 32 titik. Jarak pandang menurun dari pukul 14.30 WIB hingga 2.000 meter – 1.000 meter pada sore hari.
Pantauan Radar Sampit, hingga tadi malam asap pekat masih terasa sangat menyengat. Meski demikian, kondisi itu belum mengganggu aktivitas warga sepenuhnya. Sebagian warga bahkan bepergian tanpa menggunakan masker. (yn/hgn/ign)