SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Rabu, 11 September 2019 14:02
Gara-Gara Ini, Dalam Sebulan Sudah 163 Jadwal Penerbangan Delay
BANDARA: Aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit yang diambil dari menara tower ACT, Selasa (10/9). Kondisi jarak pandang terpantau membaik setelah beberapa hari yang lalu Kota Sampit diselimuti asap yang membuat aktivitas penerbangan terganggu.(HENY/ RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Maraknya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak satu bulan terakhir mengakibatkan jadwal penerbangan sering kali tertunda. Kabut asap yang menghalangi jarak pandang pilot berdampak terhadap on time performance (OTP) atau ketepatan waktu penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit.

Kepala Air Navigation di Bandara Haji Asan Sampit Agus Ran mengatakan, pesawat bisa dikatakan on time ketika jadwal penerbangan tidak lewat dari 15 menit. Apabila melewati waktu 15 menit dari jadwal yang sudah ditetapkan, penerbangan sudah dinyatakan mengalami delay.

“Bisa dikatakan OTP apabila jadwal penerbangan tepat waktu dan tidak lewat dari 15 menit, kalau sudah lewat dari 15 menit sudah termasuk delay,” kata Agus Ran saat ditemui di ruang kerjanya.

Agus mengatakan OTP terbagi menjadi tiga kategori yakni kategori satu dengan jadwal penerbangan 16-30 menit, kategori dua 31-60 menit dan kategori tiga lebih dari 60 menit.

Selama Agustus, AirNav mencatat kategori satu berjumlah 38, kategori dua sebanyak 43 dan kategori tiga sebanyak 82. Dengan total keseluruhan 163 yang mengalami delay penerbangan. Ketiga kategori ini menunjukkan, bahwa tingkat keterlambatan waktu kedatangan dan keberangkatan terjadi paling banyak pada kategori tiga, yakni lebih dari satu jam.

“Sejak Agustus 2019 pergerakan maskapai penerbangan mencapai 353. Untuk menemukan nilai OTP dihitung dari nilai pergerakan sebanyak 353 dikurangi total delay sebanyak 163. Itu berarti ada 190 maskapai yang sesuai dengan jadwal ketepatan waktu (OTP),” kata Agus. 

Penyebab delay diduga karena faktor alam dari bencana karhutla yang mengakibatkan kabut asap. “Hari ini (kemarin) juga ada yang delay. Delay dan cancel pada sebulan terakhir kebanyakan disebabkan karena kabut asap yang mengganggu jarak penerbangan,” ujarnya.

Tidak hanya karena faktor alam seperti badai, termasuk kabut asap, alasan teknis dan operasional penerbangan juga menjadi alasan lainnya.

“Selain kabut asap, bisa juga disebabkan karena persoalan gangguan teknis di maskapai penerbangan atau karena alasan operasional penerbangan,” ujarnya.

Pada Juli 2019, pergerakan maskapai penerbangan sebanyak 358 jadwal kedatangan dan keberangkatan. Total delay dari ketiga kategori sebanyak 142.

“Dari data pada Juli 2019 menunjukkan tingkat OTP lebih tinggi, sebesar 216 dibandingkan pada Agustus yang hanya 190. Semakin tinggi jumlah OTP menunjukkan bahwa ketepatan waktu penerbangan juga semakin baik,” katanya.

Dirinya tak sepenuhnya menyebutkan bahwa dalang di balik penundaan (delay) dan pembatalan (cancel) penerbangan karena kabut asap yang terjadi belakangan terakhir. Namun, dirinya tetap berharap agar karhutla segera berlalu dan musim hujan segera tiba.

“Kita berharap titik panas segera berkurang dan karhutla segera bisa diatasi sehingga  kabut asap tidak terjadi dan aktivitas jadwal penerbangan bisa kembali berjalan normal,” tandasnya. (hgn/yit)


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers