SAMPIT- Masyarakat Sampit, Kotawaringin Timur, besok i (20/9) kembali menggelar salat istiska. Salat minta hujan itu dilaksanakan di halaman Radar Sampit, Jalan MT Haryono, Sampit.
Sejumlah organisasi kemasyarakatan dan persatuan beladiri pun memastikan hadir untuk bersama-sama memanjatkan doa agar Bumi Habaring Hurung diguyur hujan. Sehingga segala musibah kekeringan dan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan dapat berakhir.
”Persatuan Setia Hati Terate (PSHT) Kotawaringin Timur untuk salat bersama,” ungkap Sutikno, yang juga pengurus PSHT Kotim itu.
Pria yang juga anggota DPRD Kotim Kotim itu juga mengimbau seluruh anggota dan simpatisan PSHT untuk bersama salat berjemaah di halaman Radar Sampit.
Sementara itu Direktur Radar Sampit Siti Fauziah berharap masyarakat Sampit lainnya untuk hadir. Untuk kembali mendoakan agar hujan turun mengakhiri musibah di Kotim, dan di Indonesia secara umumnya.
”Mari kita ikhtiar. Mari kita berdoa. Sebab kita tidak tahu melalui doa siapa permintaan hujan akan terkabul,” ungkapnya.
Fauziah meyakini doakan masyarakat Kotim akan terkabul. Sebab kini masyakat kini sedang dizalimi oleh pembakar lahan.
”Di antara doa yang dikabulkan Allah adalah doa orang yang berpuasa. Serta doa orang yang dizalimi. Nah saat ini kan kita dizalimi. Ayo kita berdoa untuk kebaikan semua,” kata perepuan yang akrab disapa Hj Ifau ini.
Seperti diketahui, saat ini Kalimantan dilanda musim kemarau yang cukup berat. Kondisi ini diperparah oleh kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan oleh oknum yang tidak berprikemanusiaan. Akibatnya kabut asap pun terjadi di mana-mana.
Pemerintah pusat sudah mengerahkan bantuan pembuat hujan buatan dengan pesawat khusus. Namun asap yang begitu parah, menghambat pembentukan awan hujan meski telah disemai melalui udara.(oes)